Liputan6.com, Jember - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember tetap menggelar operasi pasar bahan pokok di sejumlah pasar tradisional usai lebaran, untuk menekan laju inflasi.
“Operasi pasar dilaksanakan dalam upaya Pemerintah Jember untuk mengendalikan inflasi sepanjang 2023,” ujar Kepala Dinas Disperindag Jember Bambang Saputro, Rabu (10/5/2023).
Kata dia, operasi pasar dilaksanakan di tiga pasar tradisional yang menjadi pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, yakni Pasar Tanjung, Pasar Mangli dan Pasar Kroyongan.
Advertisement
“Kegiatan operasi pasar dilakukan setiap Senin, Selasa dan Rabu secara bergantian di pasar tradisional yang ditentukan, sehingga diharapkan dapat menjaga harga sejumlah bahan pokok tetap stabil,” tuturnya.
Ia mengatakan, beberapa komuditas yang dijual dalam operasi pasar itu diantarnya beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, ras, tepung terigu dan lainya dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di pasaran.
“Kami menggandeng Bulog Jember, PT Rajawali Nusindo, pengusaha lokal ayam petelur dalam melakukan operasi pasar untuk mengendalikan laju inflasi di Jember,” katanya.
Bambang mengatakan, operasi pasar sengaja dilakukan sebelum Ramadhan, selama Ramadhan, dan seusai Lebaran 2023 untuk menjaga stabilisasi harga sejumlah bahan pokok demi mengendalikan laju inflasi di Kabupaten Jember.
Harga Telur Ayam Capai Rp28 Ribu
Adapun komoditas yang paling laris diburu oleh masyarakat dalam operasi pasar tersebut yaitu, beras yang dijual oleh pihak Bulog Jember dengan harga beras medium kemasan 5 kilogram Rp43.000, sedangkan beras medium di pasar berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram.
Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Tanjung Jember yakni beras medium Rp9.200 per kilogram, gula pasir Rp13.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp14.000 per kilogram dan telur ayam ras Rp28.500 per kilogram.
Advertisement