FJN Berharap Jokowi Beri Kado Nahdliyin di Akhir Masa Jabatan, Jadikan Gus Dur Pahlawan Nasional

Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) berharap Jokowi memberikan kado bagi warga nahdliyin sebelum berakhir masa jabatannya. FJN berharap Jokowi menobatkan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pahlawan nasional.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 14 Mei 2023, 05:44 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2023, 05:39 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di konferensi pers hasil pertemuan KTT ASEAN ke 42 khususnya terkait penguatan kerja sama ekonomi ASEAN pada 11 Mei 2023 di Labuan Bajo. (Dok BI)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di konferensi pers hasil pertemuan KTT ASEAN ke 42 khususnya terkait penguatan kerja sama ekonomi ASEAN pada 11 Mei 2023 di Labuan Bajo. (Dok BI)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia pada 2024 mendatang. Menjelang akhir masa jabatannya, banyak harapan yang dialamatkan ke pundak Jokowi.

Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) berharap Jokowi memberikan kado bagi warga nahdliyin sebelum berakhir masa jabatannya. FJN berharap Jokowi menobatkan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pahlawan nasional.

"Kami berharap diakhir jabatannya, Presiden Jokowi memberikan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. Ini bukan hanya kado untuk warga nahdliyin tapi bagi bangsa Indonesia, karena Gus Dur milik semua kalangan," kata Ketua FJN, Muhamad Didi Rosadi, dalam pringatan harlah FJN ke-3, Sabtu (13/5/2023).

Dia menilai Presiden RI ke-4 itu mempunyai jasa yang luar biasa kepada bangsa ini. Termasuk dalam bidang kemanusiaan.

Selain itu, tahapan pengajuan sebagai syarat pengesahan sebagai pahlawan nasional juga sudah dilalui. Mulai usulan dari Pemprov Jatim, hingga seminar ilmiah.

"Bahkan proses pengajuan gelar pahlawan Gus Dur juga ikut didorong oleh Bu Khofifah saat beliau menjadi Menteri Sosial. Sekarang bola tinggal di tangan Jokowi. Semoga pada 10 November 2023 gelar pahlawan Gus Dur bisa dikukuhkan," ujar pria yang akrab disapa Diday itu.

Jasa Ulama

Diday mengungkapkan, FJN juga mendorong sejumlah ulama asal Jawa Timur untuk dinobatkan oleh pemerintah RI sebagai pahlawan nasional. Mereka memiliki jasa yang luar biasa kepada bangsa ini. Baik dalam perjuangan kemerdekaan, mau oun kehidupan bernegara.

Mereka adalah, Syaikhona Kholil (Bangkalan), KH. Ridwan Abdullah, KH. Hasan Gipo dan KH. Abdul Halim Leuwimunding (Surabaya).

"Pihak keluarga memang tidak pernah menuntut gelar pahlawan kepada pemerintah. Tapi kami sebagai generasi muda NU berharap gelar pahlawan itu diberikan negara, sebagai sumber referensi bagi generasi di masa depan," pungkas kader Ansor ini.

Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya