Billy Mambrasar Laporkan Rentetan Masalah Tata Kelola Pendidikan di Indonesia Timur ke Kemendikbudristek

Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar, mengadukan berbagai temuan masalah pendidikan di Indonesia Timur ke Kemendikbudristek.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2023, 20:02 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2023, 19:52 WIB
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar bersama anak-anak Indonesia Timur. (Istimewa)
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar bersama anak-anak Indonesia Timur. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar, mengadukan berbagai temuan masalah pendidikan di Indonesia Timur ke Kemendikbudristek.

Sebagai Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar empat tahun ke belakang ini, Billy Mambrasar mengaku telah berkeliling ke 30 provinsi, yang mencakup puluhan kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Setiap bertemu dengan masyarakat, Billy menampung aspirasi mereka dan menuliskannya menjadi rekomendasi kebijakan untuk Presiden. Hingga saat ini, pemuda Papua pertama lulusan Harvard ini, telah menuliskan 28 Rekomendasi Kebijakan dalam Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Pembangunan Daerah Terluar.

Rekomendasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden dan diturunkan dalam wujud program pembangunan atau produk hukum seperti Kepres, Inpres, maupun Undang-undang.

Akhir Juli lalu, Billy Mambrasar melakukan kunjungan ke daerah terluar di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dalam perjalanan ini, ia menampung aspirasi langsung dari masyarakat tentang susahnya akses pendidikan karena ketiadaan fasilitas dan tingginya biaya kuliah.

Dalam sebuah audiensi dengan Kemendikbudristek, Billy Mambrasar meminta agar ada solusi terbaik terkait kurangnya akses pendidikan dasar dan menegah, serta tingginya biaya kuliah yang dialami oleh masyarakat Indonesia.

Menurutnya, kesalahan tata kelola anggaran pendidikan seperti alokasi BOS yang kurang tepat sasaran, nepotisme dalam pemilihan penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan sulitnya akses pendidikan dasar dan menengah.

"Anak-anak Indonesia di sebagian besar wilayah masih harus menyebrang jalan melewati sungai, jembatan yang rapuh, memanjat gunung, dan menyebrang hutan, untuk pergi ke sekolah setiap harinya," ungkap Billy.

Billy juga meminta Kemendikbudristek untuk memperhatikan kesejahteraan guru, tentunya bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Lebih Rajin Turun ke Lapangan

Billy Mambrasar
Billy saat berada di Amerika Serikat, saat mendapatkan undangan dari Young South East Asian Leaders Initiative dan bertemu dengan Barrack Obama. (Liputan6.com/Billy Mambrasar/Katharina Janur)

"Kesejahteraan guru menjadi krusial untuk kita perjuangkan. Bagaimana bisa guru-guru di daerah fokus belajar-mengajar, ketika beras di rumah habis dan ekonomi sulit?" ujarnya.

Pemerintah pusat dan daerah perlu memaksimalkan, bukan hanya kuota jumlah, tetapi juga fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada guru, khususnya mereka yang guru Honorer dan P3K.

Dari hasil audiensi ini disepakati bahwa bersama dengan Kemendikbudristek, Billy Mambrasar akan lebih aktif lagi turun lapangan bertemu masyarakat untuk mencari simpul-simpul masalah secara lebih detail.

Selain itu, Billy juga akan mengajukan aspirasi untuk diperjuangkan DPR RI dengan mendengar masukan dari masyarakat terkait poin-poin yang perlu diundangkan sebagai kebijakan selanjutnya.

Selanjutnya, Billy Mambrasar juga akan melaporkan kepada Presiden terkait permasalahan-permasalahan yang ditemui di masyarakat, serta mengajukan rekomendasi kebijakan dan program nasional yang dapat ditempuh untuk menjadi solusi atas isu pendidikan di Indonesia.

Infografis Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Pengganti BSNP
Infografis Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Pengganti BSNP (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya