Penumpang Menumpuk Saat Pulang, Alur Shuttle Bus Piala Dunia U-17 di Stadion GBT Surabaya Dievaluasi

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengungkapkan, pihaknya telah melakukan evaluasi alur shuttle bus usai laga perdana timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador pada laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Nov 2023, 10:06 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2023, 10:06 WIB
Shuttle bus gratis disiapkan untuk penonton Piala Dunia U-17. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Shuttle bus gratis disiapkan untuk penonton Piala Dunia U-17. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengungkapkan, pihaknya telah melakukan evaluasi alur shuttle bus usai laga perdana timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador pada laga perdana Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Tundjung mengatakan, jumlah bus yang disediakan pada pemberangkatan pertama Jumat 10 November, ada 130 unit bus.

"Ratusan bus tersebut, disebar di enam titik penjemputan yang telah disediakan oleh panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-17 dan Pemkot Surabaya," ujarnya, Senin (13/11/2023).

Tundjung menyebutkan, pada saat pemberangkatan, bus-bus itu sibuk, silih berganti mengantarkan ribuan penonton menuju ke Stadion GBT. Sebelum waktu maghrib, seluruh bus itu berhasil mengangkut seluruh penonton sampai di area parkiran lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

"Nah, setelah pertandingan selesai pada pukul 21.00 WIB, para penonton mulai keluar bersamaan ke area titik penjemputan di stadion untuk bergegas pulang. Bus-bus telah berjajar rapi di area parkir lapangan A, B, dan C," ucapnya.

Tundjung mengatakan, ribuan penonton pun menunggu giliran untuk mendapatkan tumpangan menuju ke titik-titik awal penjemputan pada saat berangkat.

“Kita sudah maksimal ya, memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera, bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan,” kata Tundjung.

Untuk meminimalisir antrean penonton yang ingin segera pulang, Dishub Surabaya pun menambah 30 unit armada bus. Sehingga total bus yang tersedia kemarin malam ada 160 unit. Armada yang ditambahkan yakni, bus Semanggi Suroboyo, Suroboyo Bus, bus sekolah, dan angkutan Wara Wiri.

Waktu Bersamaan Butuh Proses

Shuttle Bus Surabaya - Piala Dunia U-17 2023
Sejumlah suporter menaiki shuttle bus penonton dari titik lokasi Balai Kota Surabaya menuju Stadion Gelora Bung Tomo untuk menyaksikan pembukaan Piala Dunia U-17 2023 sekaligus laga Timnas Indonesia U-17 menghadapi Ekuador, Jumat (10/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

“Kalau waktunya bersamaan kan butuh proses pengangkutan, orang juga bolak-balik bus tersebut. Memang harus sabar, tadinya sudah kita atur, besok akan kita atur ulang, kita evaluasi lagi seperti apa alurnya. Kita rekayasa lagi, kita atur lagi bagaimana sebaiknya,” ujar Tundjung.

Tundjung mengungkapkan, sejauh ini alur transportasi dan titik drop off (penurunan) penumpang yang telah ditetapkan itu di area parkir lapangan A, B, dan C Stadion GBT.

Menurutnya, selama proses pemberangkatan penonton di 6 titik penjemputan tidak ada masalah, namun pada saat kepulangan beberapa penonton tidak sabar untuk segera pulang.

Dia memastikan, para penonton yang hadir dalam pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin malam terangkut seluruhnya. Dari selesai pertandingan pada pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB, para penonton sudah terangkut semuanya.

Terangkut dalam Dua Jam

Foto: Penampakan Shuttle Bus Surabaya, Fasilitas Gratis Menuju Stadion Gelora Bung Tomo untuk Menyaksikan Piala Dunia U-17 2023
Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 khususnya di Grup A di mana Timnas Indonesia U-17 bermain di Surabaya, pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan sekitar 130 armada shuttle bus penonton yang bisa digunakan secara gratis bagi para penonton yang akan menyaksikan Garuda Muda berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Dengan dilengkapi pendingin udara, satu unit armada shuttle bus penonton menyediakan 50 kursi serta tempat para penumpang berdiri, sehingga total mampu menampung sekitar 60 hingga 70 penumpang. Seperti apa penampakan armada bus yang terbilang modern tersebut? (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

“Hanya dua jam sudah clear semuanya. Pada awalnya pemberangkatan oke lah, masing-masing sudah rapi. Nah, pada kepulangan awal mereka masih pada jalurnya, tetapi di rit kedua, saat balik nggak sabar mau naik di tengah, nggak sabar untuk masuk ke tempatnya dulu. Pada intinya butuh kerjasama dengan semuanya,” ungkapnya.

Pada pertandingan berikutnya, Tundjung mengimbau kepada para penonton untuk tertib menunggu bus sesuai di titik penjemputan. Tujuannya untuk menghindari adanya antrean panjang.

“Kemarin sudah kami imbau untuk naiknya di dalam. Memang kita sadari kemarin tidak sebanding (jumlah bus), tetapi sudah kita buatkan shelternya, maksudnya kan biar masuk shelter dulu baru naik,” imbaunya.

Agar tidak terjadi penumpukan lagi pada Senin (13/11/2023) mendatang, dia akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan alur shuttle bus.

Dia berharap, setelah dilakukan evaluasi tidak akan ada lagi penumpang yang berebut atau menunggu lama di titik penjemputan.

“Saya evaluasi untuk persiapan hari senin, seperti apa modelnya," ujar Tundjung.

Infografis Jadwal Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 Babak Fase Grup
Infografis Jadwal Piala Dunia U-17 Indonesia 2023 Babak Fase Grup (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya