Menhub Tantang Pengusaha Kapal Surabaya Punya Kapal Pesiar, Begini Alasannya

Budi Karya mengaku membayangkan ketika orang berlibur dengan kapal pesiar tidak perlu ke Singapura atau Eropa. Karena kapal pesiar merupakan suatu kebanggaan bagi suatu negara.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Mei 2024, 20:06 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2024, 20:06 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong pengusaha kapal asal Surabaya (PT PT Dharma Lautan Utama atau DLU) punya kapal pesiar untuk melayani pariwisata Indonesia.

Budi Karya mengaku membayangkan ketika orang berlibur dengan kapal pesiar tidak perlu ke Singapura atau Eropa. Karena kapal pesiar merupakan suatu kebanggaan bagi suatu negara.

"Kalau kita bisa melaksanakan, satu sisi kita memberikan satu layanan bagi masyarakat luar (turis) tetapi juga wisatawan nusantara dan Dharma Lautan Utama akan mendapat nama yang baik," ujarnya, pada acara HUT ke-48 PT DLU di Surabaya, Jumat (17/5/2024) malam.

CEO dan penasehat utama PT DLU Bambang Haryo Soekartono (BHS) menegaskan kesiapan perusahaannya untuk merealisasikan usulan menhub tersebut.

"Dan ini tentu sangat kami sambut luar biasa. Potensi Indonesia ini luar biasa, dari potensi lautnya, potensi daratannya, pantainya, dan lain-lain. Jadi ini yang memang satu ide yang bagus dari pak menteri perhubungan untuk direalisasikan Indonesia," ucapnya.

BHS melihat bahwa saat ini banyak masyarakat yang suka naik kapal sambil berpariwisata dan banyak angkutan laut DLU sudah disesuaikan dengan kondisi kapal penumpang pariwisata.

"Mereka senang naik kapal sekarang karena rasanya seperti di kapal pesiar, jadi ini adalah kami mengawali untuk apa yang disarankan oleh pak menteri perhubungan," ujarnya.

Terkait harga kapal pesiar dari luar negeri yang relatif mahal, BHS menegaskan bahwa DLU siap berkompetisi dengan operator kapal pesiar internasional dan memberikan tarif yang lebih terjangkau. "Karena kalau di dalam negeri untuk (kapal) pariwisata belum ada operator kapal pesiar," ujarnya.

Perlukan Konektivitas Transportasi Pariwisata

Genting Dream Cruise Hong Kong
Genting Dream Cruise, kapal pesiar mewah asal Hong Kong berlabuh di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (12/12). (Liputan6.com/ Dian Kurniawan).

Tetapi untuk mewujudkan wacana kapal pesiar lokal, diperlukan konektivitas transportasi pariwisata antara darat dan laut. Jika konektivitasnya itu terealisasi maka para turis ketika turun dari kapal bisa menuju ke tempat wisata dengan transportasi publik massal.

"Konektivitas daratnya itu yang penting karena ada misalnya di Lombok. Di Lombok ada kapal pesiarnya tapi konektivitas darat lanjutannya itu belum ada, ini yang juga terjadi di Lembar. Kita juga butuh konektivitasnya yang dilakukan oleh daerah," ucap.

Direktur Utama PT DLU, Erwin H Poedjono menambahkan, pihaknya akan menggelar rapat untuk merealisasikan wacana Menhub agar ketika diluncurkan bisa siap semuanya. Dan suntikan semangat semacam inilah yang diperlukan perusahaan untuk memberikan pelayanan lebih baik ke depannya.

"Atas nama manajemen, kehadiran para Menhub beserta semua tamu undangan malam ini betul-betul memberikan semangat buat kami, memberikan kebanggaan bagi kami untuk bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat. Ini yang dibutuhkan pengusaha, kita butuhnya diberikan semangat," ujarnya.

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya