Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi memastikan kesehatan hewan ternak jauh dari penyakit agar menjamin hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi Nanang Sugiharto menyatakan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih berstatus wabah karena belum dicabut wilayah dengan zona merah.
Baca Juga
Namun, Nanang menjelaskan jika capaian vaksin PMK di Banyuwangi sudah cukup tinggi, sekitar 65 persen dari total populasi sapi yakni sekitar 116.784 ekor. Terlebih Dispertan memiliki target sekitar 70 persen sapi sudah dilakukan vaksin PMK.
Advertisement
“Untuk hewan kurban, khususnya sapi aman dan sehat di Banyuwangi,” ucap. Nanang pada Sabtu (1/6/2024).
Untuk saat ini, kata Nanang, dalam tiga bulan terakhir tidak ada laporan kasus PMK, namun beberapa bulan lalu muncul laporan dua ekor sapi terdampak PMK. Adanya temuan itu, vaksinasi PMK terus digenjot dan berjalan.
“Total populasi hewan ternak di Banyuwangi di antaranya sapi sekitar 116.784, kambing 126.671 dan domba 143.328,” paparnya.
Dalam memberikan pelayan terbaik pada saat menyongsong Hari Raya Idul Adha, Dispertan telah menerapkan SOP yang ketat. Di antaranya membatasi arus lalu lintas ternak yang akan masuk Banyuwangi.
Selain itu, peternak juga harus menunjukan status vaksinasi yang jelas. Bahkan, untuk SOP pemotongan hewan harus ada, termasuk sertifikat veteriner, sekaligus ternak yang akan dipotong wajib dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan yang berwenang.
“Kita selalu evaluasi 6 bulan sekali, dan tidak masalah bagi para peternak untuk menjual hewan kurban,” tuturnya.
Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban
“Nanti mendekati hari raya kurban, kami akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak di tempat-tempat yang menyediakan,” imbuh Nanang.
Nanang menerangkan, untuk zona merah wabah PMK di Jatim termasuk Banyuwangi bakal dicabut dan menurun menjadi zona kuning jika sudah tidak ada laporan PMK selama 6 bulan terakhir, dan cakupan vaksinasi lebih dari 70 persen didaerah yang tertular.
“Untuk mencegah wabah PMK harus menjaga kebersihan lingkungan, karena virus penularan cepat,” tandas. Nanang.
Advertisement