Perhumas: Gen Z Punya Posisi Sentral Wujudkan Keberhasilan Pembangunan Berkelanjutan 2045

Diskusi berlangsung dalam dua sesi itu menyoroti peran penting Generasi Z dalam mendorong perubahan positif melalui public relations (humas) dalam mendukung prinsip-prinsip SDGs (Sustainable Development Goals).

oleh Tim Regional diperbarui 27 Agu 2024, 07:43 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 07:32 WIB
Diskusi komunikasi dan peran praktisi PR muda, hasil kolaborasi Perhumas Muda Jakarta Raya dengan Unika Atma Jaya Jakarta. (Istimewa)
Diskusi komunikasi dan peran praktisi PR muda, hasil kolaborasi Perhumas Muda Jakarta Raya dengan Unika Atma Jaya Jakarta. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Humas Indonesia (Perhumas) Boy Kelana Subroto menyatakan,  Generasi Z merupakan generasi emas 2045 yang memiliki posisi sentral dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

“Kita perlu belajar banyak dari para tokoh muda Indonesia yang mengukir sejarah emas buat masa depan Indonesia. Di usia 20 tahunan dan 30 tahunan, mereka berjuang menjadi game changer dan penentu masa depan Indonesia. Nama-nama seperti Soekarno, Adam Malik, RA. Kartini, serta Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah yang meraih emas pada olimpiade Paris 2024,” kata Boy pada acara diskusi komunikasi dan peran praktisi PR muda, hasil kolaborasi Perhumas Muda Jakarta Raya dengan Unika Atma Jaya Jakarta, Senin 26 Agustus 2024.

Diskusi berlangsung dalam dua sesi itu menyoroti peran penting Generasi Z dalam mendorong perubahan positif melalui public relations (humas) dalam mendukung prinsip-prinsip SDGs (Sustainable Development Goals).

SDGs sendiri menuntut sektor korporasi untuk bertindak secara bertanggung jawab mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan di sektor lingkungan, sosial dan tata Kelola (ESG).

Sesi pertama menampilkan dua narasumber, yaitu Sari Soegondo, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI), dan Maria Advenita Gita Elmada, Lecturer of Communication for Sustainable Development di Universitas Multimedia Nusantara.

"Kita punya tugas untuk memberdayakan orang lain juga supaya bisa berkomunikasi dan mencapai tujuan bersama. Itulah super power kita, kemampuan komunikasi untuk membuat orang lain juga bisa berbicara dan bertindak dalam mencapai sasaran SDGs," kata Maria Advenita.

Di lain pihak, Sari Soegondo, menekankan bahwa SDGs itu bukan sekadar slogan, tapi sebuah kerangka pembangunan yang terintegrasi dalam pembangunan nasional. Sumber daya alam semakin langka, dan pembangunan yang berkelanjutan menjadi keharusan untuk masa depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengembangan Inovasi

Sedangkan sesi kedua menghadirkan Kenny Ivanzaky Augusta, Partner Development Manager Google Indonesia, Alryan M. Irawan, selaku Sustainability Consultant, dan Ferdinand Adi Nugroho, Marketing and Communications Specialist dari Accenture.

Kenny Ivanzaky Augusta, menekankan pentingnya berani mencoba dan mengambil inisiatif, "You don’t have to be great to start but you have to start to be great. Saatnya genarasi muda harus berani memulai sesuatu, jangan takut dengan hasilnya. “just do trial and error," ujarnya.

Alryan M. Irawan menambahkan, bahwa pendidikan juga harus diarahkan pada pengembangan inovasi terkait SDGs agar dapat diimplementasikan dengan baik. SDGs bukan sekadar framework atau gaya hidup, tetapi juga harapan dan mimpi dari generasi masa depan.

 

 

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya