Pengertian
Crohn’s disease atau penyakit crohn adalah kondisi gangguan kesehatan kronis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan sistem pencernaan. Peradangan dapat menyerang semua bagian sistem pencernaan mulai dari mulut hingga ke anus. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang bagian akhir dari usus halus (ileum) atau usus besar (kolon).
Penyakit ini memang jarang terjadi, namun dapat menyerang semua kalangan termasuk anak-anak. Kebanyakan kasus pertama terjadi pada usia 16–30 tahun. Banyak juga kasus yang terjadi pada usia lanjut antara 60–80 tahun.
Selain itu diketahui penyakit Crohn lebih sering menyerang wanita daripada pria. Namun, pada anak-anak lebih sering menyerang anak laki-laki daripada perempuan. Penyakit ini sering ditemui terjadi pada kalangan orang Yahudi keturunan Eropa, tapi jarang ditemui pada orang Asia dan orang kulit hitam.
Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis Crohn’s disease, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan darah yang dilakukan dapat mengetahui kadar peradangan dalam tubuh dan untuk mengetahui adanya infeksi serta anemia (perdarahan dari sistem pencernaan bisa menimbulkan anemia).
Sampel feses juga akan diperiksa untuk mengetahui adanya lendir, darah, atau infeksi lainnya. Pemeriksaan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas dapat dilakukan lewat endoskopi dan kolonoskopi, juga pemeriksaan seperti CT scan dan MRI.
Seiring berjalannya waktu, peradangan dapat menjadi semakin parah. Karena itu diagnosis dini sangatlah penting. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila gangguan ini tak segera ditangani, seperti kondisi bagian usus yang bisa menyempit, terbentuk fistula (terbentuknya koneksi yang tidak biasa antara usus dan kulit di dekat anus atau vagina), bahkan risiko yang mengancam jiwa.
Gejala
Pada umumnya, Crohn’s disease menunjukkan gejala sebagai berikut:
- diare berulang
- nyeri perut yang makin parah ketika makan
- lemah atau mudah lelah
- penurunan berat badan yang tidak diinginkan
- merasakan ada benjolan pada perut atau perut terasa penuh
- perdarahan dan lendir pada kotoran air besar
Gejala yang timbul tersebut dapat hanya terjadi salah satu atau langsung semuanya. Kadarnya pun berbeda-beda, ada yang mengalami gejala ringan, ada pula yang sangat berat. Gejala tersebut juga bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bulanan.
Ada kalanya, penderita penyakit Crohn tidak mengalami gejala sama sekali atau gejala yang dialami bisa terasa sangat ringan dalam waktu lama. Tahap ini disebut sebagai remisi. Meski demikian, remisi dapat kembali diikuti dengan periode kambuh (flare up), saat gejala yang terjadi justru menjadi cukup parah dan merepotkan.
Gejala lain yang lebih jarang terjadi biasanya meliputi:
- demam (lebih dari 38 derajat celcius)
- mual
- muntah
- sendi yang nyeri dan bengkak (arthritis)
- iritasi dan peradangan mata (uveitis)
- kulit yang nyeri, merah, dan bengkak biasanya pada kaki
- sariawan
- terhambatnya pertumbuhan tubuhu pada anak-anak
Pengobatan
Hingga kini belum ada jenis pengobatan yang spesifik untuk menyembuhkan Crohn’s disease. Tujuan dari pemberian obat adalah untuk menghentikan proses peradangan, meredakan gejala-gejala penyerta, dan menghindari pembedahan.
Tahap pertama pengobatan adalah bertujuan meredakan gejala dengan menggunakan obat steroid untuk mengurangi peradangan. Jika belum membantu, akan digunakan obat penahan sistem kekebalan tubuh (immunosupresan). Gejala lain dapat diobati dengan anti diare, antibiotik, dan anti peradangan lainnya.
Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin saja diperlukan untuk membuang bagian usus yang meradang. Ketika gejala-gejala utama sudah teratasi (sudah bisa dianggap masuk ke tahap remisi), pengobatan lebih lanjut tetap dilakukan untuk mempertahankan tahap tersebut dengan immunosupresan.
Penyebab
Hingga kini, penyebab pasti Crohn’s disease masih belum diketahui. Beberapa studi menyebutkan adanya kombinasi faktor penyebab yang mungkin berkontribusi pada timbulnya penyakit ini, seperti:
- faktor genetik
- Riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit ini akan meningkatkan risiko Anda mengalami hal yang sama di kemudian hari.
- sistem imun
- Peradangan yang terjadi bisa jadi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sedang bermasalah. Sehingga, tubuh pun menyerang bakteri sehat di usus.
- infeksi sebelumnya
- Infeksi dari penyakit lain yang pernah dialami bisa merangsang sistem kekebalan tubuh.
- merokok
- Penderita penyakit Crohn yang merokok menunjukkan gejala yang lebih parah daripada mereka yang tidak merokok.
- faktor lingkungan
- Penyakit ini umum terjadi di negara barat seperti UK dan lebih jarang pada negara miskin seperti Afrika. Terdapat hipotesis bahwa penyakit ini berhubungan dengan lingkungan yang bebas kuman, sehingga sistem imun tidak berkembang sempurna.
Berita Terbaru
Deretan Kader PDIP yang Tetap Ikut Retret Kepala Daerah, Meski Dilarang Megawati
Awas Penipuan Makin Marak Jelang Ramadan, Kenali Ragam Modusnya
kekayaan Vinanda Prameswati, Wali Kota Termuda yang Curi Perhatian di Retret Magelang
Populer pada Masanya, Ini Iklan Legendaris Sambut Ramadan
6 Resep Nasi Mawut, Sensasi Nasi Goreng Campur Mi Khas Jawa yang Menggoda
Aneka Peran Seo Kang Joon di Drakor, dari Chaebol hingga Agen NIS yang Nyamar Jadi Anak SMA
Bukan Sekadar Tempat Ibadah, Masjid Viral Ini Tawarkan Makan Siang Gratis dan Program Luar Biasa
Arti Mimpi Ketemu Buaya: Tafsir Lengkap dan Maknanya
Resep Bubur Manado: Hidangan Tradisional Kaya Rasa dari Sulawesi Utara
Perbedaan Kota dan Kabupaten, Memahami Karakteristik Unik Dua Entitas Administratif
Cara Beli Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran 2025, Dijual Mulai 23 Februari
6 Potret Aktor Lucky Hakim di Retret Kepala Daerah, Semangat Demi Warga Indramayu