Liputan6.com, Jakarta Retret Kepala Daerah menjadi salah satu agenda yang menarik perhatian publik setelah diumumkan sebagai pembekalan bagi para pemimpin daerah sebelum resmi menjalankan tugasnya. Kegiatan ini diadakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang dan menghadirkan ratusan lebih kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada 2024.
Meski bukan program baru, format Retret Kepala Daerah kali ini lebih intensif, dengan berbagai materi yang mengedepankan kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional. Salah satu hal yang menarik perhatian adalah konsep retret yang menyerupai pelatihan militer, di mana para peserta mengenakan seragam loreng dan mengikuti berbagai latihan fisik serta pembelajaran strategi pemerintahan.
Advertisement
Baca Juga
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri dengan dukungan dari Akademi Militer. Retret ini bertujuan untuk menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, memperkuat koordinasi antar wilayah, serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan mereka. Lantas, bagaimana detail dari Retret Kepala Daerah ini? Apa saja yang dilakukan para kepala daerah selama mengikuti kegiatan ini? Berikut ulasannya, dirangkum Liputan6, Sabtu (22/2).
Advertisement
Apa Itu Retret Kepala Daerah yang Mirip Wajib Militer?
Retret Kepala Daerah adalah program pembekalan bagi gubernur, wali kota, dan bupati yang baru terpilih, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang tata kelola pemerintahan dan kebijakan nasional. Program ini berlangsung selama delapan hari di Akademi Militer Magelang dan mencakup berbagai materi kepemimpinan serta pelatihan fisik yang menyerupai program militer.
Para peserta menjalani serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kedisiplinan dan loyalitas terhadap negara. Selain itu, mereka dibekali dengan pemahaman tentang kebijakan nasional dan strategi pembangunan daerah agar mampu menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif.
Kegiatan ini tidak hanya berupa ceramah dan diskusi, tetapi juga melibatkan berbagai simulasi kepemimpinan, pengelolaan anggaran, serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan format yang lebih ketat dan terstruktur, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para kepala daerah dalam menjalankan tugas mereka.
"Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan ikatan emosional antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat," ujar Anggota Komisi II DPR RI, Ujang Bey, dilansir dari ANTARA.
Advertisement
Para Kepala Daerah Berpakaian ala Tentara
Salah satu hal yang mencuri perhatian dalam Retret Kepala Daerah adalah seragam yang dikenakan oleh para peserta. Mereka diberikan pakaian dengan motif loreng khas militer, lengkap dengan atribut identitas masing-masing daerah. Pakaian ini tidak hanya simbolis, tetapi juga mencerminkan semangat kedisiplinan dan kebersamaan yang ingin ditanamkan dalam program ini.
Selain mengenakan pakaian militer, para peserta juga mengikuti berbagai kegiatan yang menguji ketahanan fisik dan mental mereka. Mulai dari apel pagi, sesi latihan kedisiplinan, hingga agenda senam bersama, semua dilakukan dengan format yang hampir menyerupai latihan dasar militer.
Keputusan untuk menggunakan seragam militer dalam retret ini bertujuan untuk menanamkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah. Dengan mengenakan pakaian yang sama, diharapkan tidak ada perbedaan status di antara mereka, sehingga terjalin solidaritas yang lebih kuat.
Salah satu kepala daerah yakni Ria Norsan yang merupakan Gubernur Kalimantan Barat sempat mengunggah dirinya saat mengenakan pakaian tentara di akun media sosial. Menurutnya, retret adalah simbol kebersamaan dan kedisiplinan yang dulu ia dapatkan dari sang ayah.
"Saat mengenakan seragam ini, kenangan lama langsung menyeruak. Saya teringat sosok ayah saya, (Alm) Abdul Ghani, seorang prajurit yang saya kenal gagah berani. Meskipun tampak sederhana, justru di sanalah kami belajar tentang arti kedisiplinan, kerja keras, dan kesabaran. Disiplin adalah jembatan menuju impian, dan kesederhanaan mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap langkah perjuangan," kata dia, mengutip RRI.
Materi yang Disampaikan saat Retret Kepala Daerah dan Tujuannya
Retret Kepala Daerah bukan hanya sekadar ajang pertemuan dan orientasi, tetapi juga memiliki tujuan strategis dalam membangun kepemimpinan daerah yang efektif. Oleh karena itu, materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mencakup berbagai aspek penting dalam pemerintahan dan kebangsaan.
Materi yang diberikan antara lain tentang manajemen pemerintahan daerah, pengelolaan anggaran, strategi komunikasi kepemimpinan, serta wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Para peserta juga diberikan pelatihan tentang cara menyusun kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat serta teknik pengambilan keputusan dalam situasi krisis.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memastikan bahwa para kepala daerah memiliki pemahaman yang selaras dengan kebijakan nasional, sehingga mereka dapat bekerja lebih efektif dalam membangun daerah masing-masing. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan berbagai program pembangunan.
“Kami memulai retret ini dengan semangat tinggi. Ini adalah momen penting bagi kami semua untuk memahami lebih dalam peran dan tanggung jawab sebagai Kepala Daerah,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena.
Advertisement
Penyambutan Ala Militer Lewat Marching Band dan Senam Bersama
Hari pertama Retret Kepala Daerah diawali dengan penyambutan ala militer yang megah. Para kepala daerah yang tiba di Akademi Militer Magelang disambut dengan alunan marching band dari taruna Akmil, menciptakan suasana yang penuh semangat dan kebersamaan.
Selain upacara penyambutan, agenda lain yang menarik perhatian adalah sesi senam pagi yang melibatkan seluruh peserta retret. Senam ini tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas fisik, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan antar kepala daerah. Bahkan, beberapa peserta meminta agar lagu-lagu khas daerah mereka diputar untuk menambah semangat dalam sesi ini.
Kegiatan fisik seperti senam pagi ini menjadi bagian dari retret untuk memastikan bahwa para kepala daerah tidak hanya siap secara intelektual, tetapi juga dalam kondisi fisik yang prima. Dengan semangat yang ditanamkan sejak hari pertama, para peserta diharapkan dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusiasme.
Vinanda Prameswati Jadi Sosok yang Curi Perhatian di Retret Kepala Daerah
Salah satu peserta yang mencuri perhatian dalam Retret Kepala Daerah kali ini adalah Vinanda Prameswati, Wali Kota Kediri termuda yang baru saja dilantik. Sebagai pemimpin muda, kehadirannya di retret menjadi sorotan karena ia menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi pembekalan.
Vinanda dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai organisasi sosial sebelum terjun ke dunia politik. Dengan latar belakang pendidikan hukum dari Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga, ia memiliki visi besar dalam membangun Kota Kediri. Partisipasinya dalam Retret Kepala Daerah dianggap sebagai bentuk komitmen terhadap agenda nasional dan upaya untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinannya.
Selama retret, Vinanda menunjukkan keseriusan dalam menyerap ilmu yang diberikan, termasuk dalam sesi diskusi dan latihan fisik. Keberaniannya untuk langsung terlibat dalam kegiatan ini setelah pelantikan menunjukkan dedikasi dan kesiapan dalam memimpin daerahnya menuju perubahan yang lebih baik.
“Kegiatan retret ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat, Bapak Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka," kata Vinanda yang kini berusia 26 tahun.
Advertisement
People Also Ask tentang Retret Kepala Daerah
1. Apa tujuan utama Retret Kepala Daerah?
Tujuan utama Retret Kepala Daerah adalah menyelaraskan visi dan misi pemerintah pusat dan daerah serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
2. Mengapa para kepala daerah mengenakan seragam militer saat retret?
Seragam militer digunakan sebagai simbol kedisiplinan, kebersamaan, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah.
3. Apa saja materi yang diberikan dalam Retret Kepala Daerah?
Materi yang diberikan mencakup pengelolaan pemerintahan, strategi komunikasi kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan ketahanan nasional.
4. Apa manfaat dari kegiatan fisik seperti senam pagi dalam retret?
Senam pagi bertujuan untuk menjaga kebugaran kepala daerah serta membangun kebersamaan dan semangat dalam menjalani program pembekalan.
5. Mengapa Vinanda Prameswati menjadi sorotan dalam Retret Kepala Daerah?
Sebagai wali kota termuda, Vinanda menarik perhatian karena semangat dan komitmennya dalam mengikuti program retret ini.
