Pengertian
Herpes genital merupakan suatu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Cara utama penyebaran virus tersebut adalah melalui kontak seksual. Setelah pertama kali terinfeksi, virus menetap secara dorman dalam tubuh dan dapat terjadi reaktivasi hingga beberapa kali dalam setahun.
Herpes genital dapat menyebabkan rasa nyeri, rasa gatal, dan luka pada daerah genital. Namun, seseorang yang terinfeksi juga terkadang tidak menunjukkan tanda dan gejala. Bila seseorang telah terinfeksi, infeksi tersebut juga dapat ditularkan walaupun tidak ada luka yang tampak.
Penyebab
Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Virus tersebut memiliki dua tipe, yakni:
- HSV tipe 1, tipe yang umumnya menyebabkan luka atau lecet pada daerah sekitar mulut. HSV tipe 1 umumnya menular melalui kontak kulit, walaupun juga dapat menyebar ke daerah genital saat melakukan oral seks.
- HSV tipe 2, tipe yang umumnya menyebabkan herpes genital. Virus dapat menular melalui kontak seksual maupun kontak kulit. HSV tipe 2 cukum umum ditemui dan sangat menular, walaupun seseorang tidak memiliki luka terbuka.
Kedua tipe tersebut sangat menular dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung. Herpes genital umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral) dengan orang yang terinfeksi. Walaupun seseorang dengan herpes genital tidak menunjukkan gejala, mereka tetap dapat menularkan kondisi tersebut ke orang lain.
Gejala
Dapatkah gejala herpes genital dikenali? Sebagian besar individu yang terinfeksi oleh HSV tidak mengetahui status infeksi mereka, karena umumnya tidak menunjukkan tanda dan gejala atau hanya menunjukkan tanda dan gejala yang ringan saja. Bila terdapat tanda dan gejala, hal tersebut umumnya timbul pada 2–12 hari setelah ekspos terhadap virus.
Tanda dan gejala dari herpes genital dapat mencakup:
- Rasa gatal atau nyeri, yang dapat dialami pada area di sekitar genital.
- Bintik merah kecil atau lecet berwarna putih, yang dapat timbul beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terinfeksi.
- Luka pada genital, yang dapat menyebabkan kesulitan untuk berkemih.
- Keropeng, yang disebabkan oleh krusta dari kulit ketika luka memasuki fase penyembuhan.
Saat keluhan pertama kali timbul, hal ini dapat disertai dengan tanda dan gejala yang menyerupai flu, seperti nyeri kepala, badan pegal, dan demam.
Luka dapat timbul saat seseorang terinfeksi, dan virus dapat ditularkan bila seseorang menyentuh luka tersebut lalu menggaruk atau menggosokkan tangan ke bagian tubuh lain, termasuk mata.
Pria dan wanita dapat mengalami luka pada bokong, paha, anus, mulut, dan uretra (saluran yang dilalui oleh urine dari kandung kemih saat proses berkemih). Selain itu, wanita dapat mengalami luka pada daerah sekitar vagina, genitalia eksternal, dan serviks, sementara pria dapat mengalami luka pada penis dan skrotum.
Diagnosis
Menentukan diagnosis dari herpes genital umumnya dilakukan berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisis secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan mencakup:
- Kultur virus, yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan atau atau bagian kecil dari luka yang terdapat untuk diamati dengan lebih seksama di laboratorium.
- Polymerase Chain Reaction (PCR), yang merupakan proses untuk menyalin Deoxyribonucleic Acid (DNA) seseorang (molekul yang mengandung informasi genetik dalam tubuh) dari darah, jaringan luka, atau cairan tulang belakang. Dari DNA tersebut, dapat dilihat ada atau tidaknya HSV serta tipe dari HSV.
- Pemerikaan darah, untuk mengamati adanya antibodi terhadap HSV dan mendeteksi adanya infeksi herpes pada masa lalu.
Pengobatan
Penanganan herpes genital bergantung pada apakah infeksi tersebut dialami pertama kali atau merupakan infeksi berulang. Penanganan umumnya dilakukan menggunakan obat antivirus yang diresepkan oleh dokter, dengan tujuan:
- Mempercepat proses penyembuhan luka saat tanda dan gejala pertama kali timbul.
- Mengurangi derajat keparahan dan durasi dari keluhan.
- Mengurangi frekuensi rekurensi dari penyakit.
- Meminimalkan kemungkinan untuk menularkan virus ke individu lain.
Terdapat beberapa jenis obat antivirus yang dapat diresepkan oleh dokter, termasuk asiklovir, famsiklovir, atau valasiklovir.
Pencegahan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit herpes genital atau menangani secara dini adalah:
- Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status infeksi menular seksualnya.
- Memeriksa status infeksi menular seksual secara berkala bagi individu yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan.
- Segera berkonsultasi dengan dokter bila merasa mengalami tanda dan gejala dari infeksi menular seksual.
- Menghindari berciuman bila Anda atau pasangan Anda memiliki luka pada daerah sekitar mulut.
Berita Terbaru
MRT, LRT, dan Kereta Commuter Perpanjang Jam Operasional pada Malam Tahun Baru 2025
Sejumlah Ketum Parpol Bertemu Prabowo di Kertanegara, Apa yang Sedang Dibahas?
Fungsi Hidung dalam Proses Pernapasan: Peran Penting Organ Pernapasan Utama
Mengenal Fuso Canter FE 74 HD, Truk yang Cocok untuk di Kebun Sawit
Tengok Cara Holding BUMN Danareksa Beri Kenyamanan ke Masyarakat selama Nataru
31 Ruas Jalan di Jakarta Ini Bakal Ditutup Saat Malam Tahun Baru, Simak Rekayasa Lalinnya
Ini Cara Pakai ChatGPT di iPhone Tanpa Perlu Punya Akun OpenAI, Seperti Apa?
Tolak Pinangan Manchester United, Omar El Hilali: Saya Bukan Pemain Mata Duitan
Forum Taaruf Indonesia Gelar Nikah Massal Gratis di Yogyakarta, Cek Detailnya
Melatih Anak Mandiri di Toilet, Kunci Hindari Penyakit Infeksi dan Stres Keluarga
2,7 Juta Tiket Kereta Api Buat Libur Tahun Baru Sudah Ludes Terjual, Cek Kursi Tersisa
VIDEO: Jelang Wacana Deportasi Massal, New York City Kencangkan Ikat Pinggang