Pengertian
Narkolepsi atau serangan tidur adalah penyakit tidur kronis yang yang ditandai dengan rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari dan menimbulkan serangan tidur. Orang yang mengalami narkolepsi mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada kondisi apapun. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam menjalani aktivitas sehari- hari.
Narkolepsi terkadang diikuti oleh hilangnya kekuatan (tonus) otot atau katapleksi. Akibatnya penderita narkolepsi akan merasa lemas seketika.
Komplikasi
Komplikasi serangan tidur atau narkolepsi bisa berupa:
- Penurunan performa di pekerjaan atau sekolah
- Gangguan dalam hubungan interpersonal dengan orang lain
- Obesitas
- Trauma fisik (semisal risiko luka bakar jika orang tersebut tertidur saat memasak)
Diagnosis
Untuk menentukan diagnosis narkolepsi atau serangan tidur, dokter akan melakukan serangkaian wawancara mengenai rasa kantuk berlebih yang Anda alami. Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya untuk mengetahui hilangnya kekuatan otot (katapleksi).
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menunjang proses penentuan diagnosis antara lain:
- Riwayat tidur
- Rekaman saat tidur
- Polisomnografi
- Multiple sleep latency test
Gejala
Gejala narkolepsi atau serangan tidur paling sering terlihat pada usia 10-25 tahun. Gejalanya antara lain:
- Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Penderita narkolepsi akan tertidur kapan saja dan dimana saja. Sebagai contoh, orang tersebut akan tertidur seketika saat bekerja atau sedang berbicara dengan orang lain. Penderita gangguan ini dapat tertidur selama beberapa menit hingga 1 jam sebelum akhirnya terbangun dan kemudian tertidur kembali.
- Hilangnya kekuatan (tonus) otot secara tiba- tiba. Katapleksi atau hilangnya kekuatan otot seketika dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas hingga bicara meracau. Katapleksi tidak dapat dikontrol dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu, misalnya: kemarahan, kesenangan, ketakutan atau kaget.
- Paralisis saat tidur. Penderita narkolepsi dapat mengalami kesulitan berbicara atau bergerak sesaat ketika tertidur atau terbangun.
- Halusinasi. Halusinasi dapat terjadi ketika tidur maupun terbangun. Anda akan merasakan seolah- olah mimpi Anda adalah kenyataan.
Pengobatan
Tidak ada penyembuhan untuk serangan tidur atau narkolepsi. Namun dengan pemberian obat- obatan dan perubahan gaya hidup, gejala narkolepsi dapat lebih terkontrol. Obat- obatan yang biasanya diberikan pada penderita narkolepsi antara lain adalah obat anti depresan dan stimulan.
Penyebab
Narkolepsi atau serangan tidur diduga disebabkan oleh faktor genetik dan gangguan fungsi serta sensitivitas neurotransmitter (hypocretin).
Berita Terbaru
Kisah Lucu Jin Penghuni Sumur Tua Takut Omelan Wanita, Diceritakan Ustadz Das'ad Latif
Ada 80 Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Lokon, Warga Dilarang Memasuki Radius Bahaya
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
3 Dosa Penyebab Meninggal Su'ul Khotimah Menurut Imam al-Ghazali, Na'udzubillah!
Puluhan Rumah di Rokan Hulu Terendam Banjir, Bantuan Sembako Mengalir
Demi Dukung Maarten Paes di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi Model Top Luna Bijl Datang ke Jakarta
Petaka 3 Penggali Sumur di Banyumas, Nyaris Celaka Gegara Hirup Gas Beracun
Gen ABCC11 Buat Orang Korea Selatan Tidak Bau Badan
Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 19 November 2024
Calon Pimpinan KPK Ini Tawarkan Cara Kerja Gatot Kaca untuk Berantas Korupsi
Jaga Kampanye Akbar, Polisi Dilarang Foto Bersama Calon Bupati Rokan Hulu