Liputan6.com, Jakarta - Google membentuk tim baru untuk membangun model AI yang bisa mesimulasian dunia fisik.
Tim baru ini dipimpin oleh Tim Brooks, ia adalah salah satu pimpinan di proyek generator video OpenAI, Sora, yang kemudian pindah ke lab penelitian AI Google DeepMind.
Baca Juga
Mengutip Tech Crunch, Kamis (9/1/2025), Brooks mengumumkan hal ini dalam sebuah unggahan di X alias Twitter. Nantinya tim ini akan menjadi bagian dari Google DeepMind.
Advertisement
"DeepMind memiliki rencana ambisius untuk membuat model generatif besar-besaran yang mensimulasikan dunia. Saya sedang merekrut tim baru dengan misi ini," kata Brooks di unggahan X-nya.
Menurut lowongan kerja yang ditautkan Brooks dalam unggahannya, tim pemodelan baru ini akan berkolaborasi dan membangun pekerjaan bersama tim Gemini, Veo, dan Genie Google. Mereka akan menskalakan model AI itu ke tingkat komputasi tertinggi.
Sekadar informasi, Gemini merupakan seri model AI andalan Google untuk membantu tugas-tugas seperti menganalisis gambar dan menghasilkan teks. Adapun Veo merupakan model pembuatan video milik Google.
Versi 3D Dunia Bisa Dipakai untuk Video Game hingga Film
Sementara Genie merupakan model dunia versi Google, sebuah AI yang bisa mensimulasikan game dan lingkungan 3D secara real time.
Model Genie terbaru Google yang ditinjau pada Desember lalu, bisa menghasilkan berbagai macam dunia 3D yang bisa dimainkan.
Tim baru ini akan berupaya mengembangkan alat generatif real time di atas model yang mereka bangun. Selanjutnya juga mempelajari cara mengintegrasikan model mereka dengan model multimoda yang sudah ada seperti Gemini.
Google bukan satu-satunya perusahaan yang berupaya membuat model dunia. Perusahaan lain seperti World Lab milik peneliti AI Fei Fei Lee, startup Israel Decart, hingga Odyssey melakukan upaya serupa.
Mereka percaya, model dunia bisa dipergunakan untuk membuat media interaktif seperti video game dan film, hingga menjalankan simulasi realistis seperti lingkungan pelatihan untuk robot.
Â
Â
Advertisement
Masalah dengan Pekerjaan AI
Meski AI makin maju, hal ini juga membuat mereka yang bekerja di industri kreatif ketar ketir. Pasalnya, investigasi Wired belum lama ini mendapati, studio game seperti Activision Blizzard yang telah mem-PHK banyak karyawan, menggunakan AI untuk mempercepat produktivitas.
Sebuah studi tahun 2024 oleh Animation Guild --sebuah serikat pekerja mewakili animator dan kartunis Hollywood-- memerkirakan bahwa lebih dari 100.000 pekerjaan di bidang film, televisi, dan animasi di AS akan terganggu oleh AI pada 2026.
Beberapa perusahaan startup di bidang pemodelan dunia seperti Odyssey berjanji untuk melakukan kolaborasi dengan profesional di bidang kreatif, bukan menggantikannya.