Pengertian
Radang gusi atau gingivitis adalah suatu kondisi peradangan yang terjadi pada gusi, yaitu jaringan lunak yang mengelilingi gigi. Gusi termasuk salah satu komponen jaringan periodontal. Jaringan periodontal itu sendiri merupakan jaringan penyangga dan pendukung gigi yang terdiri dari gingiva atau gusi, ligamentum periodontal, cementum, dan tulang alveolar.
Gusi yang sehat berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, dan memiliki tekstur yang kenyal. Sedangkan gusi yang mengalami peradangan atau gingivitis akan tampak lebih merah dari area sekitarnya, bengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi.
Penyebab
Proses terjadinya radang gusi biasanya diawali dengan adanya pembentukan plak gigi. Plak gigi adalah lapisan tipis transparan di permukaan gigi yang berasal dari air liur yang terbentuk sesaat setelah Anda menyikat gigi. Pada lapisan inilah sejumlah bakteri dalam mulut akan menempel. Sifat bakteri yang menempel memang normal. Tetapi, plak yang tidak dibersihkan dengan baik akan mengeras dan menjadi karang gigi/ kalkulus.
Kalkulus dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalkulus yang tumbuh di atas gusi dan kalkulus yang tumbuh masuk ke dalam gusi. Biasanya kalkulus akan timbul pada daerah-daerah yang sulit dibersihkan. Misalnya pada celah antara gigi dan leher gigi, yaitu perbatasan antara gusi dan gigi. Keadaan ini menyebabkan gusi di sekitar gigi menjadi lebih rentan terhadap peradangan sehingga terjadi peradangan gusi / gingivitis.
Diagnosis
Kondisi radang gusi bisa diketahui langsung saat dokter melakukan pemeriksaan gigi dan mulut. Pemeriksaan penunjang biasanya belum diperlukan kecuali penderitanya memiliki keluhan lain.
Gejala
Pada radang gusi atau gingivitis, biasanya penderitanya tidak merasakan sakit atau nyeri. Namun gusi akan terasa gatal dan ada rasa ingin menghisap-hisap gusi. Pada saat itu, kemungkinan keadaan gusi sudah mudah berdarah.
Sayangnya tanda-tanda tersebut sering dianggap biasa dan tidak dipedulikan oleh banyak orang. Tidak sedikit penderita yang baru mengetahui adanya kerusakan atau radang gusi ketika sudah dalam keadaan lanjut dan sukar untuk disembuhkan. Terkadang radang gusi tidak dapat sembuh 100% dan cukup banyak penderita radang gusi yang kambuh kembali atau rekuren.
Pengobatan
Untuk mengobati radang gusi ringan dokter akan membersihkan karang gigi. Pembersihan karang gigi bisa dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter gigi puskesmas.
Alat bantu yang digunakan bisa secara manual atau dengan menggunakan alat ultrasonik yang disebut scaler. Scaler bekerja dengan getaran ultrasonik. Bagian ujungnya berbentuk sedikit runcing agar dapat memecah karang gigi hingga mencapai tempat yang sulit dijangkau, termasuk karang gigi yang tumbuh di bawah gusi.
Dengan teknik yang tepat, penggunaan scaler cukup aman bagi permukaan gigi dan akarnya. Dokter akan berhati-hati pada permukaan gigi yang memang sudah mengalami kerusakan.
Setelah karang gigi dibersihkan, radang gusi akan diobati dengan larutan kumur yang mengandung Chlorhexidine 0,2% selama satu minggu. Langkah ini akan menghambat pertumbuhan plak gigi dan mempercepat penyembuhan radang gusi.
Biasanya dalam waktu satu minggu gusi sudah tidak berdarah lagi. Bila ada beberapa bagian gusi yang masih berdarah, artinya radang gusi di area tersebut sudah lebih berat, sehingga dibutuhkan perawatan tambahan.
Perawatan tambahan yang dibutuhkan pada kasus radang gusi berat adalah root planing atau penghalusan akar dan kuret gusi. Pada kasus radang gusi yang berat, biasanya akan terbentuk celah antara perbatasan gusi dan gigi yang disebut saku gusi. Saku gusi yang meradang biasanya akan membentuk pocket. Pada radang gusi berat, pocket bisa mencapai kedalaman 4–6 mm.
Root planning dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk kuret gusi. Tujuannya adalah untuk membersihkan penumpukan karang gigi yang tumbuh ke dalam pocket dan menempel pada sebagian akar gigi.
Pada tindakan tersebut, penderita radang gusi tidak akan merasa sakit atau nyeri. Hanya saja akan timbul rasa seperti digaruk-garuk pada gigi dan akan keluar gumpalan-gumpalan darah saat saku gusi dikerok.
Selanjutnya dokter gigi akan membilas daerah pocket dengan larutan H2O2 3%. Larutan ini akan menimbulkan busa dan membawa kuman-kuman keluar dari pocket yang dalam yang tidak terjangkau dengan alat kuret gusi.
Bila tidak diatasi, radang gusi dapat berkembang menjadi periodontitis atau radang pada tulang penyangga gigi. Ini bisa mengakibatkan gigi goyah dan lepas sendiri. Meski demikian, tidak setiap radang gusi berkembang menjadi periodontitis.
Pencegahan
Agar terhindar dari radang gusi, Anda dianjurkan untuk menjaga agar karang gigi tidak cepat menumpuk. Karang gigi memang tidak dapat dicegah agar tidak datang kembali. Hal yang dapat dilakukan agar karang gigi tidak cepat terbentuk adalah dengan mengurangi terjadinya penumpukan plak gigi.
Bersihkan gigi dengan menyikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Sikatlah gigi dengan teknik yang benar. Lakukan juga pemeriksaan gigi rutin enam bulan sekali walaupun tidak ada keluhan. Gunakan waktu kunjungan tersebut sekaligus untuk melakukan pembersihan karang gigi.
Berita Terbaru
Tips Tetapkan Tujuan Keuangan Sambut 2025
Rugi Merdeka Copper Gold Bengkak hingga Kuartal III 2024
Menteri Olahraga Arab Saudi Surati Menpora Dito, Siap Kolaborasi dengan Indonesia
Surga Bawah Laut Pulau Monduli di Gorontalo yang Memikat Wisatawan
3 Resep Chili Oil Serbaguna yang Bisa Dipakai untuk Banyak Masakan
Bitcoin Melonjak, Produsen Barang Mewah Siap Terima Kripto
Menjaga Kesehatan di Penghujung Tahun, Cegah ISPA dan Penyakit Musiman Agar Produktivitas Tetap Terjaga
19 Desember 1984: Inggris Sepakati Penyerahan Hong Kong ke China
Gunung Ibu Erupsi Lagi Kamis Pagi 19 Desember 2024, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter
Hasil Carabao Cup: Hattrick Gabriel Jesus Bawa Arsenal ke Semifinal, Liverpool Juga Lolos 4 Besar
Ustadz Adi Hidayat Kisahkan Sayidina Umar Pernah Jualan Tuhan, Bahkan Memakannya
7 Arti Mimpi Dompet Hilang dan Maknanya dalam Kehidupan, Pahami Cara Menyikapinya