Studi: 90% Artikel di Wikipedia Tidak Akurat

Sebuah penelitian terbaru menegaskan bahwa banyak entri di dalam Wikipedia - terutama terkait medis - memuat informasi yang tidak akurat.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 30 Mei 2014, 13:42 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2014, 13:42 WIB
Studi: 90% Artikel di Wikipedia Tidak Akurat
Wikipedia (Telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Wikipedia adalah salah satu situs ensiklopedia yang banyak dijadikan rujukan saat ingin mencari informasi lebih lengkap. Tapi sebuah penelitian terbaru menegaskan bahwa banyak entri di dalamnya - terutama terkait medis - memuat informasi yang tidak akurat.

Dr Robert Hasty dari Campbell University, North Carolina bersama dengan tim peneliti lain menerbitkan studi tentang ketidakakuratan Wikipedia melalui Journal of Osteopathic Association. Studi ini mengungkap bahwa ribuan entri Wikipedia yang berhubungan dengan medis dipertanyakan.

Para peneliti mengidentifikasi "10 masalah kesehatan yang paling menguras biaya publik dan swasta" -- termasuk diabetes, sakit punggung, kanker paru-paru dan gangguan depresi mayor. Mereka kemudian membandingkan isi dari artikel Wikipedia tentang kondisi tersebut dengan literatur medis.

Dua peneliti secara acak menemukan bahwa 90 persen dari artikel tersebut berisi informasi palsu, sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi diagnosis dan pengobatan penyakit. Demikian dilansir Huffington Post.

"Meksi Wikipedia adalah alat yang nyaman untuk melakukan penelitian, dari sudut pandang kesehatan pasien tidak harus menggunakannya sebagai sumber utama, karena artikelnya tidak melalui proses peer-review yang sama seperti jurnal medis," jelas Dr Hasty.

Dr Hasty juga menambahkan bahwa sumber daya terbaik bagi orang-orang yang khawatir tentang kesehatan mereka adalah dokter. Karena itu, bagi mereka yang mencari-cari literatur kesehatan, ada baiknya juga mendiskusikannya dengan dokter.

Menurut studi tahun 2009 dan 2010, sekitar 70% dari dokter junior menggunakan Wikipedia paling tidak dalam satu minggu. Dan hampir 50% hingga 70% dari praktek dokter menggunakan Wikipedia sebagai sumber informasi dalam memberikan perawatan medis.

Penelitian yang dilakukan Pew menunjukkan bahwa 72 persen pengguna internet mencari informasi kesehatan secara online tahun lalu. Informasi palsu yang di-posting oleh sejumlah akun di Wikipedia - seperti informasi yang sudah diedit mengenai efek samping dari obat atau informasi palsu tentang manfaat dari salah satu pengobatan - juga dikhawatirkan bisa mendorong sejumlah pasien untuk meminta resep obat atau pengobatan tertentu ke dokter mereka.

Konten di Wikipedia selama ini bisa diedit oleh siapa saja. Keterbukaan akses ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter tentang kehandalan informasi yang disediakan, sebab Wikipedia adalah situs keenam yang paling populer di internet.

Di lain sisi, Presiden Wiki Project Med Foundation, James Heilman mengatakan tidak setuju dengan temuan ini. "Kesimpulan paper Dr Hasty tidak didukung oleh data yang ia sediakan" kata Heilman seperti dilansir BBC.

Senada dengan Heilman, Wikipedia juga menyatakan keprihatinannya pada kecilnya ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga dianggap tidak representatif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya