Liputan6.com, Jakarta - Sistem operasi (OS) Windows XP tidak lagi menerima pembaruan dan patch keamanan dari Microsoft. Hal ini disambut baik oleh sejumlah manufaktur, karena berhasil mendongkrak penjualan PC dalam beberapa pekan terakhir.
Dilansir Softpedia, Rabu (18/6/2014), contoh terbaik dalam hal ini adalah Intel yang baru saja memperbarui prediksi pendapatan untuk kuartal ini dari US$ 12,5 miliar menjadi US$ 13,5 miliar.
Peningkatan ini disebabkan meningkatnya penjualan PC baru karena semakin banyak konsumen meninggalkan Windows XP dan beralih ke komputer baru yang menjalankan Windows 7 atau Windows 8.1.
President and CEO LAN Infotech, Michael Goldstein, mengatakan bahwa kini semakin banyak pengguna menyadari risiko jika tetap menggunakan Windows XP setelah dukungan untuk OS itu telah berakhir. Sehingga transisi ke OS baru menjadi lebih cepat. LAN Infotech adalah perusahaan teknologi yang menjadi mitra Dell.
"Kami melihat permintaan yang kuat untuk pengganti desktop karena konsumen akhirnya sadar dan memperbarui mesin Windows XP mereka," jelas Goldstein.
Meski pengguna mulai beralih, Windows XP masih menjadi salah satu OS populer saat ini. Statistik pihak ketiga yang dikutip Softpedia, mengungkapkan bahwa Windows XP masih dijalankan oleh sekira 25 persen desktop PC di dunia. Microsoft pun terus berusaha menunjukkan risiko keamanan yang akan dialami pengguna jika masih menggunakan OS tersebut.
Raksasa mesin pencari ini juga telah mengungkapkan alasan penarikan dukungan dari Windows XP. Perusahaan mengatakan telah memberikan pembaruan untuk Windows XP lebih lama daripada OS lain dalam sejarah Microsoft dan dua tahun lebih lama daripada dukungan standar 10 tahun yang biasanya diberikan.
"Kami mendukung OS lama kami lebih lama daripada bisnis lain dalam industri ini, tapi tidak bisa terus memberikan dukungan karena harus beralih membuat produk baru yang lebih baik," jelas perusahaan.
Windows XP Mulai Ditinggalkan Konsumen
Kini semakin banyak pengguna menyadari risiko jika tetap menggunakan Windows XP setelah dukungan untuk OS itu berakhir.
Diperbarui 18 Jun 2014, 02:30 WIBDiterbitkan 18 Jun 2014, 02:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Waspada! Ini Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita yang Sering Tak Disadari
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Persija Jakarta Keok saat Dijamu PSM Makassar
Seorang Pria Kehilangan Sepeda Motor saat Hendak Hindari Tawuran di Rawamangun
Indonesia Punya PLTS dengan Baterai Raksasa Pertama, di Sini Lokasinya
Tren Baju Ramadan dan Lebaran 2025, Katun Bordir Bolong dan Warna Pastel Paling Diminati
Prabowo Luncurkan Danantara Besok 24 Februari 2025, Simak Jadwalnya
Harga Tiket MRT Jakarta 2025, Tarif Naik Sesuai Jarak Tempuh
Buku Kebaya, Keangggunan Yang Diwariskan Dirilis, Ajak Masyarakat untuk Jaga Warisan Budaya
VIDEO: Markas Judol Jaringan Internasional Digerebek di Batam, Uang Rp13 Miliar Disita
Profil Fahmi Muhammad Hanif, Sosok Pengusaha yang Juga Salah Satu Bupati Termuda di Indonesia
Ini Alasan Hyundai STARGAZER Essential Tech Cocok Buat Dipakai Mudik
Sinopsis Drakor Buried Hearts, Park Hyung Sik Tampilkan Sisi Baru