Soal Blokir, Line: Kami Yakin Indonesia Tak Seperti China

Pemblokiran terhadap aplikasi asing yang dilakukan pemerintah China tak membuat Line Indonesia khawatir.

oleh Denny Mahardy diperbarui 14 Agu 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2014, 19:00 WIB
Pemerintah Indonesia Diyakini Tak Akan Main Blokir Ala China
Tim Leader Marketing Line Indonesia, Galuh Chandrakirana (Denny Mahardy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Tiongkok dikabarkan tengah memperketat kontrol kepada aplikasi asing yang digunakan di negaranya. Kabar terbaru yang beredar menyebutkan Tiongkok memblokir beberapa aplikasi pesan instan populer dari luar China seperti Line dan KakaoTalk.

Pemblokiran Line di Negeri Tirai Bambu itu dikonfirmasi oleh tim Leader Marketing Line Indonesia, Galuh Chandrakirana di acara Halal Bihalal Line Indonesia bersama awak media di restoran Seribu Rasa, Jakarta, Kamis (14/8/2014). Menurutnya Line akan mengikuti semua kebijakan pemerintah yang berlaku di setiap negara.

"Kalau sudah kebijakan pemerintah tentunya kita akan penuhi, termasuk pemblokiran sementara seperti di China. Tapi pihak Line pusat juga sedang berusaha dengan sekuat tenaga agar blokir yang dilakukan pemerintah setempat ke aplikasi kita segera dibuka kembali," kata Galuh.

Pemerintah China sendiri sempat memberikan pengakuan resmi, antisipasi dini dari ancaman terorisme jadi alasan atas tindakan pemblokiran yang dilakukannya. Meski begitu, Galuh mengaku tak khawatir pemerintah Indonesia akan melakukan kebijakan pemblokiran seperti yang dilakukan oleh China.

"Kita yakin kalau kebijakan di Indonesia tidak akan seperti di China. Pemerintah China memang punya cara yang terbilang berbeda dari negara lain. Sejujurnya, soal privasi dan keamanan pengguna merupakan suatu hal yang sangat kita jaga dengan baik, tapi bukan berarti kita melindungi ancaman terorisme," tandasnya.

Line mengklaim hingga saat ini telah memiliki lebih dari 490 juta pengguna di seluruh dunia. Perusahaan ini menargetkan akan memiliki 500 juta pengguna aktif hingga akhir tahun 2014.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya