Liputan6.com, Jakarta - The Interview, film komedi tentang pembunuhan pemimpin Korea Utara, mungkin menjadi film yang paling banyak dibicarakan saat ini. Namun sayangnya film itu tidak akan bisa ditonton publik di bioskop.
Dalam sebuah pernyataan, Sony mengatakan bahwa mereka akan membatalkan penayangan film tersebut pasca serangkaian ancaman dari hacker yang ditujukan kepada Sony Pictures dalam beberapa minggu terakhir.
Salah satu ancaman yang diterima Sony Pictures adalah akan adanya aksi penyerangan yang ditujukan ke bioskop-bioskop yang memutar film tersebut.
"Kami sangat sedih dengan adanya upaya kurang ajar yang menekan distribusi film ini", kata salah seorang juru bicara Sony dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Cnet, Kamis (18/12/2014).
Dibatalkannya rilis film The Interview salah satunya karena banyak pihak memilih untuk membatalkan pemutaran film tersebut, yang dijadwalkan akan tayang pada tanggal 25 Desember 2014 mendatang. Selain itu, pemilik bioskop mengkhawatirkan keselamatan karyawan dan pelanggan mereka jika film itu jadi ditayangkan.
Sementara itu, The Wall Street Journal dan New York Times mengutip para pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa pemerintah AS memiliki bukti bahwa Korea Utara berada di belakang serangan ke Sony Pictures.
Ibarat jatuh tertimpa tangga, nasib Sony Pictures saat ini sedang tidak beruntung. Tidak hanya sejumlah film baru mereka saja yang dibocorkan ke publik pasca diserang hacker, namun juga data keuangan, email dan informasi penting lainnya.
The Interview adalah sebuah film komedi, yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen. Keduanya diceritakan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan mencoba membunuh Kim Jong Un. Korea Utara mengkritik film itu dan menyebutnya sebagai 'aksi terorisme'.
Hacker di balik serangan jaringan komputer Sony Pictures, Guardian of Peace (GOP), diduga merupakan bagian dari Pemerintah Korea Utara. Namun sampai saat ini belum ada bukti atas dugaan tersebut. Mereka menuntut agar film The Interview tidak dirilis karena dianggap bisa memecah perdamaian dan menyebabkan perang.
(dew)
Advertisement