Liputan6.com, Jakarta - Kabar terbaru datang dari perangkat headset virtual reality idaman para gamer yang sedang hangat diperbincangkan.Â
Adalah Oculus Rift yang kembali unjuk gigi di konferensi pers pra ajang E3 (Electronic Entertainment Expo) 2015. Diungkapkan bahwa headset virtual reality milik Facebook itu akan tersedia bagi para konsumen secara resmi per tahun depan.
Tak hanya itu saja, rupanya Oculust Rift juga telah secara resmi terikat kerjasama dengan Microsoft. Oculus Rift direncanakan akan dibundel bersamaan dengan konsol Xbox One.
Dilansir laman BBC, Senin (15/6/2015), nantinya paket penjualan terbaru Xbox One akan menghadirkan sebuah kontroler dan adaptor yang dipaketkan dengan Oculus Rift per kuartal pertama 2016. Para pengguna Oculus Rift bisa melakukan streaming game Xbox One seperti Halo, Sunset Overdrive dan Forza.
Advertisement
Lebih lanjut dijelaskan, Oculus Rift akan menggunakan dua layar terpisah masing-masing untuk setiap mata penggunanya dan juga akan mendapatkan fasilitas built-in headphone.
Selain itu, pihak Oculus juga mengumumkan Oculus Touch, sebuah perangkat terbaru Oculus yang akan memiliki kontroler analog dengan tombol.
Pencipta Oculus Rift, Palmer Lucket, mengatakan bahwa pihak Oculus memang sedang mencari cara baru agar para gamer dapat berinteraksi dengan dunia virtual reality tak hanya dengan menggunakan kontroler konsol.
Ia pun menunjukkan prototipe sistem Oculus Touch yang terdiri dari dua kontroler handheld wireless dengan tombol, sensor dan bahkan joypads.
"Ini dirancang untuk memudahkan para pemainnya lebih praktis menggerakan kontrol di permainan dengan gestur alami," tutur Luckey.
Oculus sendiri hingga kini diklaim sudah mampu menghasilkan pendapatan sekitar US$ 2,4 juta dari hasil penjualan perangkatnya itu sejak tahun 2012. Perusahaan ini juga telah menerima pendanaan US$ 93,4 juta dari Spark, Matrix, Founders Fund, Formasi 8, BIG Ventures, dan Andreessen Horowitz.
Pada 2014 lalu, Facebook pun mengumumkan kesepakatannya untuk membeli Oculus. Kesepakatan itu dikabarkan bernilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 22,8 triliun.
(jek/dhi)