Liputan6.com, Jakarta - Saat ini LinkedIn telah mengantongi 400 juta pengguna. Jumlah tersebut, menurut informasi yang dikutip dari Venture Beat, Senin (2/11/2015), mengalami peningkatan 20 juta pengguna dari bulan Juli yang hanya 380 juta pengguna.
Akan tetapi, pengguna aktif LinkedIn dari angka tersebut jauh lebih kecil, hanya sekitar 100 juta pengguna aktif per bulan untuk kuartal ketiga 2015. Kendati demikian, angka tersebut juga sedikit mengalami peningkatan dari 97 juta pengguna aktif bulanan di kuartal sebelumnya.
Jika dilihat berdasarkan jumlah pengguna keseluruhan saja, LinkedIn tampil sebagai situs jejaring sosial yang lebih besar dari Twitter. Namun, tentu itu bukan perbandingan yang adil.
Twitter, Facebook, dan banyak situs jejaring sosial lainnya secara konsisten mengandalkan angka pengguna aktif bulanan, bukan angka statistik kumulatif. Menurut pembelaannya, LinkedIn merupakan satu-satunya dari tiga situs jejaring sosial yang berhasil memungut biaya pengguna berlangganan saat menjual iklan. Selama kuartal kedua tahun ini, LinkedIn membukukan US$ 128 juta dari langganan premium. Di kuartal terakhir, jumlahnya menjadi US$ 138 juta.
Baca Juga
Untuk kuartal ketiga, LinkedIn meraup pendapatan US$ 780 juta dan US$ 0,78 laba per saham. Analis sebelumnya memperkirakan LinkedIn akan melaporkan pendapatan US$ 755,64 juta dan US$ 0,46 laba per saham. Dengan hasil yang lebih baik dari perkiraan tersebut, saham LinkedIn melonjak lebih dari 9 persen setelah beberapa jam saja.
Berikut adalah perbandingan lebih dekat pertumbuhan pengguna aktif bulanan LinkedIn, bersama Twitter dan Facebook pada 2015. Namun perlu dicatat, Facebook belum merilis laporan kuartal ketiganya.
(why/dew)