Kontroversi, Asus Jalin Kerja Sama dengan AdBlock Plus

Kerja sama keduanya menjadi kontroversial di tengah perdebatan penggunaan ad-blocking yang belum usai.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jan 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2016, 19:44 WIB
AdBlock
Ilustrasi: layanan AdBlock Plus yang kontroversial (sumber: youtube.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perdebatan seputar pemblokiran iklan di sebuah situs masih terus bergulir sampai saat ini. Di satu sisi, iklan merupakan salah satu sumber pemasukan sebuah situs. Sementara itu, tidak sedikit pengguna internet mengeluhkan kehadiran iklan yang dianggap mengganggu.

Di tengah perdebatan itu, baru-baru ini Asus dikabarkan telah menjalin kerja sama dengan AdBlock Plus, salah satu penyedia layanan pemblokiran iklan di internet.

Kerja sama ini dikonfirmasi langsung oleh Till Faida, CEO AdBlock Plus beberapa waktu lalu. Lewat kerjas ama ini, nantinya AdBlock akan terpasang secara otomatis di peramban bawaan untuk perangkat Asus selanjutnya.

"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Asus, vendor hardware besar pertama yang mengintegrasikan ad blocking di perangkat mobile-nya. Ini adalah sebuah panggilan inovasi di industri periklanan. Panggilan yang akan terus semakin keras," ujar Faida, seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Minggu (3/1/2016).

Kerja sama ini memang dapat dikatakan sedikit kontroversial. Sebab, kehadiran layanan pemblokiran iklan dikabarkan bertanggung jawab atas kehilangan pendapatan di industri periklanan global sebesar US$ 21,8 miliar di tahun 2015.

Sekadar informasi, beberapa perusahaan internet pun tidak tinggal diam dengan kehadiran layanan ad-blocker ini. Sebelumya, dikabarkan bahwa pemakai layanan AdBlock Plus di perambannnya tidak dapat mengakses situs Yahoo Mail .

(Dam/Isk)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya