Liputan6.com, Jakarta - Serangan terhadap sistem pembayaran kredit jaringan hotel ternama kembali terjadi. Kali ini jaringan hotel yang jadi sasaran adalah Hyatt Hotels Corporation.
Mengutip informasi dari laman Reuters, Minggu (27/12/2015), Hyatt telah membenarkan adanya serangan terhadap sistem pembayaran menggunakan kartu kredit. Serangan berupa malware ini ditemukan pertama kali tiga minggu lalu.Â
Melalui juru bicaranya, Stephanie Sheppard, Hyatt meyakinkan bahwa saat ini permasalahan tersebut telah berhasil diselesaikan. Tak hanya itu, Sheppard juga menuturkan bahwa serangan malware tersebut diprogram untuk mengumpulkan nama pemegang kartu, nomor kartu, tanggal kadaluwarsa, serta kode verifikasi.
"Hyatt telah mengambil beberapa langkah penting untuk memperkuat keamanan sistem kami. Konsumen sekarang ini dapat merasa lebih aman melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit di seluruh jaringan hotel Hyatt di seluruh dunia," ujar Sheppard.
Kendati demikian, Sheppard juga mengingatkan bagi para pemegang kartu untuk memeriksa kemungkinan adanya transaksi yang janggal.
Baca Juga
"Konsumen harus meninjau laporan rekening pembayaran mereka dengan lebih seksama dan segera melaporkan ketika ada transaksi yang tidak sah ke penerbit kartu tersebut," tambah Sheppard.
Namun, Sheppard enggan menyebutkan apakah ada peretasan yang berhasil dilakukan para hacker, termasuk cabang hotel mana dari 627 hotel yang terpengaruh oleh peretasan ini.
Selain meningkatkan sistem keamanan, Hyatt juga diketahui telah menyewa jasa FireEye Inc untuk melakukan investigasi terhadap kasus ini. FireEye sendiri dikenal sebagai salah satu penyedia layanan untuk perusahaan yang menjadi korban serangan siber.
Selain Hyatt, jaringan hotel kenamaan lain pun pernah mengalami peretasan yang mengincar data pribadi pelanggan. Di bulan lalu, Hilton juga mengalami hal serupa. Bahkan, untuk kasus Hilton tersebut dikabarkan bahwa sudah ada sejumlah informasi pembayaran tamu yang berhasil dicuri.
(Dam/Cas)