Liputan6.com, California & Jakarta - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) kembali membuka lowongan freelance bagi para ahli yang memiliki kemampuan di bidang robotik.
Kali ini, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut bekerja sama dengan sebuah marketplace freelancing, Freelancer.com, dengan menawarkan pekerjaan di divisi perakit robot luar angkasa.
Seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (23/1/2016), nantinya yang sudah direkrut akan turut serta ikut proyek pengembangan robot yang dinamakan Astrobee. Robot tersebut merupakan pengembangan robot SPHERES di InternationalSpaceStation (ISS).
Astrobee nantinya akan memiliki kemampuan bergerak sendiri di dalam ISS dan dijamin tidak akan menganggu sistem di sektiarnya. Selain itu, pihak NASA mengatakan bahwa robot tersebut diciptakan untuk mengerjakan tugas rutin dan berulang-ulang dalam jangka waktu lama.
Jadi, Astrobee bisa dibilang sesuai untuk melakukan survei, atau juga inspeksi untuk merekam aktivitas dan kegiatan khusus para astronot.
Baca Juga
CEOFreelancer.com MattBarie mengatakan bahwa pihaknya begitu bersemangat mengajak para freelancer untuk mendesain Astrobee.
"Mungkin saja bisa digunakan sebagai penerus robot SPHERES di ISS. Lowongan ini juga menunjukkan antusiasme para pelamar yang memiliki bakat khusus di bidang robotik," ujar Barie.
Director of AdvancedExplorationSystems & The Lead for Center of Excellence Collaborative Innovation NASA, Jason Crusan juga menyambut positif kerja sama NASA dengan Freelancer.com.
"NASA sudah tumbuh dengan cara berbeda di mana kami melibatkan banyak freelancer menawarkan solusi ke tantangan yang kami tengah hadapi di sistem luar angkasa yang begitu kompleks," katanya.
Lowongan ini terbuka untuk siapa pun dan di mana pun yang memiliki bakat serta minat di dunia robotik. Tak terkecuali di Indonesia.
Nantinya, dalam setahun ke depan akan ada 10 kategori proyek yang diberikan khusus ke Indonesia. Kategori tersebut antara lain desain grafis, desain logo, dan desain web.
Saat ini, jumlah pengguna Freelancer yang ada di Tanah Air mencapai 1 juta orang dari total 17 juta pengguna global. Bahkan, Indonesia sendiri menjadi salah satu dari 5 negara teratas pengguna terbanyak dalam 12 bulan terakhir.
(Jek/Isk)