Liputan6.com, Jakarta - Keamanan sistem operasi Android kembali terancam. Kali ini, kelompok riset bernama Perception Point berhasil menemukan celah keamanan di kernel Linux yang menjadi basis pemograman di Android.
Dalam laporannya, Perception Point menuturkan bahwa kerentanan ini mengancam sekitar 66 persen ponsel dan tablet Android. Lebih lanjut juga dijelaskan, kerentanan ini dapat memungkinkan penyerang untuk mengambil alih perangkat sasaran.
Tak hanya itu, celah keamanan ini juga dapat dimanfaatkan penyerang untuk menguasai kamera, mikrofon, lokasi GPS, bahkan data personal pengguna. Hasil penelusuran juga menambahkan bahwa celah keamanan ini mampu digunakan oleh aplikasi jahat untuk menembus sistem keamanan dan kemudian mengontrol fungsi sistem operasi.
Menanggapi laporan tersebut, Google menegaskan bahwa pihaknya masih harus menyelidiki celah keamanan ini. Sebab, temuan ini tidak langsung berasal dari pihak keamanan Android. Pihak Google percaya bahwa jumlah perangkat Android yang terdampak tidak sebanyak yang dilaporkan.
Baca Juga
"Karena masalah ini diumumkan tanpa pemberitahuan sebelumnya ke Tim Keamanan Android, untuk itu, saat ini kami masih menyelidiki klaim tersebut," ujar Adrian Ludwig, Lead Engineer untuk Android Security, seperti dikutip dari laman International Business Times, Jumat (22/1/2016).
Lebih lanjut Ludwig juga menuturkan bahwa pihaknya percaya bahwa tidak ada perangkat Nexus yang akan terpengaruh serangan dari aplikasi pihak ketiga. Terlebih, perangkat dengan Android 5.0 dan di atasnya sudah dilindungi oleh dengan kebijakan Android SELinux.
Kendati demikian, Ludwig juga mengungkapkan bahwa Google sudah menyiapkan patch (tambalan) keamanan dengan sistem terbuka termasuk untuk rekanan. Dan, diperkirakan patch ini sudah akan tersedia untuk seluruh perangkat pada Maret 2016 atau setelahnya.
(Dam/Cas)