Liputan6.com, Jakarta - Maraknya bisnis digital di Tanah Air tentu mengundang reaksi positif di berbagai kalangan. Apalagi bagi mereka yang berkecimpung di sektor IT.
Sebagus apa pun ide sebuah bisnis digital, itu tak akan berjalan tanpa campur tangan tenaga IT andal. Sayangnya, Indonesia memang diketahui minim sumber daya manusia (SDM) di sektor itu.
Ditemui usai talk show Programming Contest, Nugroho Herucahyono selaku Chief Technology Officer Bukalapak berujar bahwa perbandingan antara supply dan demand di Indonesia tak seimbang.
Baca Juga
"Tenaga IT di sini mungkin ada (banyak), tetapi secara skill belum terasah," kata Heru ketika dijumpai tim Tekno Liputan6.com di kantor pusat Bukalapak di Kemang, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, Heru menuturkan kriteria tenaga IT yang dianggap mampu, yakni memiliki passion tinggi terhadap bidang programming.
"Jika passion tinggi, kemampuan skill akan bertambah. Skill apa pun itu, seperti web atau mobile. Meski web agak ketinggalan zaman, bukan teknologi apa yang terpenting. Jika ada (teknologi) baru, orang yang punya passion pasti mau belajar," katanya.
Heru pun mengakui bahwa saat ini Bukalapak kekurangan tenaga IT. Dari total jumlah karyawan sekitar 250 orang, hanya 50 orang yang menjadi tenaga IT.
(Cas/Isk)