Liputan6.com, Jakarta - PT Sigma Cipta Caraka atau TelkomSigma berupaya untuk memperkuat layanan Star Cloud agar bisa bersaing dengan penyedia cloud asing, seperti Microsoft Azure milik Microsoft dan Amazon Web Service (AWS) milik Amazon.
Untuk itu, TelkomSigma melakukan revitalisasi besar-besaran pada layanan public cloud dengan meluncurkan kembali Star Cloud di Jakarta, Rabu (3/5/2017). Layanan ini menyasar perusahaan berskala besar hingga Small Medium Business (SMB)
Direktur Utama TelkomSigma, Judi Achmadi mengatakan layanan ini didukung penuh oleh infrastruktur milik Telkom sehingga menjamin perkembangan digital perusahaan skala besar hingga kecil di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami didukung data center seluas 200.000 meter persegi. Ini menjadi keunggulan Star Cloud," ungkap Judi dalam keterangan resmi kepada Tekno Liputan6.com.
Sementara menurut Direktur Business Data Center & Managed Service TelkomSigma, Andreuw Th.A.F, sebetulnya layanan Star Cloud sudah ada sejak dua tahun lalu.
"Kami pertahankan mereknya, tetapi kami revitalisasi produknya agar bisa bersaing dengan pemain asing di pasar public cloud. Posisi kami bisa dikatakan sama dengan Azure dan AWS, bahkan lebih kompetitif," ujar Andreuw.
Star Cloud adalah platform manajemen cloud yang menawarkan sejumlah keunggulan, seperti unlimited bandwidth, sistem pembayaran online dan offline, kemudahan pengoperasian, hingga ketersediaan multi packages sesuai kebutuhan pelanggan.
"Sebetulnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang memakai layanan cloud asing. Penyedia cloud asing menguasai 65 persen, sedangkan pemain lokal hanya 35 persen. Kami mau ajak masyarakat untuk memakai produk 'Merah-Putih' yang ditawarkan TelkomSigma," katanya.
TelkomSigma melalui PT Sigma Cipta Caraka adalah anak usaha Telkom di bidang managed services, software untuk solusi bisnis, dan system intregrator (SI).
(Cas/Isk)