5 Kesalahan Besar yang Pernah Nintendo Lakukan

Meski memiliki beberapa jajaran produk yang sukses, Nintendo juga pernah melakukan beberapa kesalahan dalam masa perjalannya di industri gim

oleh Yuslianson diperbarui 26 Mei 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 08:30 WIB
Mario
Nintendo akan resmi perlihatkan Nintendo NX.

Liputan6.com, Jakarta - Awal Maret 2017, Nintendo resmi meluncurkan konsol terbarunya yang bernama Switch. Tiga bulan usai peluncurannya, Nintendo Switch mendapatkan respon luar biasa dari banyak media dan pemain gim di seluruh dunia.

Meski begitu, perusahaan yang berbasis di Kyoto, Jepang ini ternyata juga pernah mengalami beberapa kegagalan yang cukup memalukan. Apa saja kesalahan dan kegagalan yang pernah Nintendo lakukan hingga saat ini?

Tanpa panjang lebar, berikut adalah lima (5) kesalahan yang pernah Nintendo lakukan:

5. Virtual Boy

Bagi banyak gamer, sulit untuk melupakan betapa buruknya perangkat ini di pasaran ketika dirilis. Tak dapat dimungkiri, teknologi Virtual Reality (VR) saat ini memang sedang booming dan menarik banyak pengembang dan pengguna.

Sebelum booming seperti saat ini, Nintendo sudah terlebih dahulu meluncurkan produk VR dengan peluncuran Virtual Boy pada bulan Juni 1995.

Sebelum ada PlayStation VR, Nintendo sudah terlebih dahulu meluncurkan Virtual Boy pada bulan Juni 1995. (Doc: Looper)

Sayang, umur Virtual Boy pun tak berlangsung lama. Di Jepang, perangkat VR ini hanya bertahan hingga Desember 1995. Sementara, di Amerika Serikat rilis pada Agustus 1995 hingga Maret 1996.

Kenapa Virtual Boy bisa gagal di pasaran? Diketahui, gameplay ini tidak menarik dan tak sesuai dengan harapan dan hal itu menjadi alasan kenapa perangkat ini gagal. Sejak kemunculannya, hanya ada 22 judul gim yang pernah dirilis untuk Virtual Boy.

Final Fantasy

FInal Fantasy
Final Fantasy VII seharusnya untuk konsol Nintendo? (Doc: Playbuzz)

4. Kehilangan Waralaba Final Fantasy

Bagi banyak gamer pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu seri Final Fantasy paling ternama dan fenomenal di PlayStation 1, Final Fantasy VII (FF7).

Tampil dengan gameplay dan cerita yang mengesankan dan luar biasa, Final Fantasy VII memasang standar tinggi bagaimana seharusnya sebuah gim RPG (role playing gaming) tampil.

Namun, tahukah kamu sebenarnya petualangan Cloud dkk ini rencananya dirilis untuk konsol Nintendo 64. Setidaknya itu rencana awalnya.

Namun, ketika Square Enix mengembangkan FF7, mereka menyadari data gim buatannya tidak akan muat di dalam kartrid N64. Jika dipaksa, Square Enix butuh 20 kartrid agar gim bisa dimainkan.

Karena itu, mereka membuat kesepakatan dengan Sony dan memutuskan untuk menggunakan format CD dan meluncurkan gim teranyarnya di konsol PlayStation 1.

Wii U

Wii U
Promosi marketing yang membingungkan bikin Wii U gagal di pasaran. (Doc: Nintendo)

3. Wii U

Terjual hingga 100 juta di seluruh dunia, tak dimungkiri konsol Wii merupakan salah satu konsol tersukses yang Nintendo punya. Dengan dukungan beberapa judul gim pihak ketiga, Wii menjadi konsol incaran gamer.

Meski masih belum mampu mengalahkan PlayStation 3 dan Xbox 360 dalam kemampuan hardware, Wii hadir sebagai konsol yang menyenangkan bagi semua pemain baik muda ataupun tua.

Tak ingin kehilangan momentum, Nintendo meluncurkan konsol penerusnya yang diberi nama Wii U. Sayang, Wii U kurang mendapatkan sambutan yang baik dari gamer.

Sejak awal, materi promosi Wii U tampak membingungkan sejak awal. Tanpa diketahui pengguna apakah ini sebuah konsol baru atau hanya sebatas aksesoris tambahan untuk Wii.

Karena hal tersebut, banyak pengembang gim pikir dua kali untuk meluncurkan gimnya di Wii U. Ditambah, Nintendo tidak ada niatan untuk meluncurkan waralaba terbaiknya yakni Zelda dan Metroid di Wii U.

Fitur Online

Fitur Online
Nintendo merasa fitur online hanya kemeriahan sejenak. (Doc: Looper)

2. Telantarkan Fitur Online

Sejak awal, Nintendo memang tidak terlalu fokus dengan konsep bermain gim secara online di konsol buatannya.

Di saat SEGA meluncurkan layanan online pertamanya untuk Dreamcast, Nintendo menganggap konsep tersebut hanyalah momen sesaat. Namun, keputusan tersebut berbalik ketika Microsoft meluncurkan Xbox Live untuk konsol gim mereka.

Melihat hal tersebut, Nintendo dengan berat hati mengadopsi layanan online tersebut ke dalam DS dan Wii. Hanya saja, untuk bermain online di konsol Nintendo butuh usaha ekstra keras.

Tak ada dukungan voice chat dan harus mendaftarkan kode teman bermain membuat banyak gamer sungkan main gim online di konsol milik Nintendo.

Akan tetapi, dengan peluncuran Switch, Nintendo berharap dapat menjaring kembali pecintanya untuk menggunakan layanan online dan bermain gim bersama dengan pemain Switch lainnya.

PlayStation

PlayStation
Keputusan yang mengubah dunia gim selama-lamanya. (Doc: Dualshockers)

1. Ikut Andil Penciptaan PlayStation

Ketika Nintendo sibuk dengan pengembangan N64, sebuah perusahaan kecil mengajukan kemitraan berpotensi keuntungan yang luar biasa bagi mereka berdua.

Kabarnya, perusahaan kecil tersebut mengajukan ide untuk menggunakan kepingan CD (compact disk) yang di dalamnya tersimpan konten gim ketimbang harus menggunakan kartrid.

Sontak, Nintendo pun langsung menolak ide tersebut. Ditolak "mentah-mentah", perusahaan itu pun optimistis idenya lebih baik, dan memutuskan untuk membuat konsol gim mereka sendiri yang bernama PlayStation.

Yup, perusahaan kecil yang Nintendo tolak saat itu adalah Sony. Karena tindakan tersebut, 'peta' kekuatan industri gim pun berubah drastis dan berkembang luar biasa hingga saat ini.

(Ysl/Cas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya