Curhatan Sopir Ojek Online yang Menyayat Hati

Berikut ini adalah beberapa curahan hati dari para sopir ojek online yang mengharukan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Apr 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2018, 08:00 WIB
Awas, Menggunakan Telepon Seluler Saat Berkendara Akan Ditilang
Pengemudi ojek online menggunakan telepon seluler sambil mengendarai sepeda motor di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (8/3). Menurut pihak kepolisian kecelakaan akibat penggunaan telepon genggam saat mengemudi kerap terjadi.(Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Pekerjaan sebagai ojek online tak dimungkiri juga memiliki cerita tersendiri, baik bagi pelaku maupun pengguna.

Cerita tersebut dapat berupa pengalaman yang tak menyenangkan, tapi tak sedikit pula yang mengharukan.

Kumpulan kisah tersebut pun kerap diunggah di media sosial. Salah satu yang sering dijadikan sarana untuk mencurahkan kisah tersebut adalah di Instagram.

Di media sosial milik Facebook itu kamu akan dengan mudah menemukan beragam kisah mengenai ojek online yang mungkin belum diketahui banyak orang.

Nah, Tekno Liputan6.com pun menghimpun sejumlah kisah dari beberapa pengguna ojek online di Instagram.

Untuk itu, kami menghimpun sejumlah unggahan yang berasal dari akun @dramaojol.id. Penasaran, seperti apa kisah ojek online tersebut, simak daftarnya berikut ini.

1. Kisah Pengendara Ojek Online Tunarungu

2. Kasus Penipuan oleh Pengguna Go-Car

 

Nah ini diaaa, ini diaaa, diaaaa.

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

3. Kisah Bapak Pengantar Go-Food Baik Hati

 

Brakallah pak, pelayanan maksimum 💯

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kisah Mengharukan Lainnya

Awas, Menggunakan Telepon Seluler Saat Berkendara Akan Ditilang
Pengemudi ojek online mengoperasikan telepon seluler sambil mengendarai sepeda motor di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (8/3). Menggunakan telepon seluler saat berkendara tergolong berpotensi mengganggu konsentrasi. (Liputan6.com/Arya Manggala)

4. Kasus Order Fiktif Go-Food

 

Masih ada aja orang usil begini, Ya Allah 😭 Cc: @jeanetteleyloh

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

5. Kisah Inspiratif Pengendara Ojek Online

 

Kuy, kali aja ada yang berminat memakai jasa pak Suharno 😊

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on

6. Sikap Berbagi Pengendara Ojek Online

 

Bersyukur, sayang.

A post shared by Drama Ojek Online Indonesia (@dramaojol.id) on


Demo Pengemudi Ojek Online

Tuntut Kenaikan Tarif, Ribuan Ojek Online Geruduk Gedung DPR
Suasana unjuk rasa pengemudi ojek online di depan Gedung MPR DPR, Jakarta, Senin (23/4). Pengunjuk rasa mensweeping bahkan memberhentikan sejumlah ojek online lain yang masih beroperasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sekadar informasi, sejumlah pengemudi ojek online hari ini tengah menggelar aksi demo. Mereka datang ke depan Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, dengan membawa sejumlah tuntutan kepada pemerintah.

Koordinator Lapangan Unjuk Rasa Ojek Online, Anggun Wicaksono, menyampaikan mereka datang untuk menuntut pemerintah segera menertibkan peraturan perundangan sebagai payung hukum bagi kelangsungan dan pekerjaan ojek online.

"Pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional," tutur Anggun di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Kemudian, ucap Anggun, pengendara ojek online meminta penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp 3 ribu sampai dengan Rp 4 ribu per kilometer. Tentunya dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi, agar tarif bagi penumpang tetap murah dan terjangkau.

"Kemudian perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri," ucap dia.

Para peserta aksi pun berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan khususnya para pejabat Komisi V Perhubungan DPR dapat memenuhi permintaan mereka.

"Di dalam melaksanakan pekerjaan ojek online, terdapat berbagai kendala yang terkait dengan tarif manusiawi, perlindungan, dan eksistensi ojek sebagai sarana transportasi penumpang dan barang," Anggun menandaskan.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya