Liputan6.com, Jakarta - Akhir tahun lalu, Apple dikabarkan memiliki sebuah proyek internal yang diberi nama Marzipan. Proyek ini hadir untuk memungkinkan satu aplikasi berjalan di dua platform sekaligus, yakni iOS dan MacOS.
Berdasarkan laporan terbaru, proyek ini tak akan dijalankan sesuai rencana awalnya. Bahkan, proyek ini tak hadir dalam waktu dekat, setidaknya baru dimunculkan pada tahun depan.
Advertisement
Berdasarkan laporan dari seorang dikenal mengetahui proyek ini, Apple juga disebut sudah tak seambisius dahulu. Dikutip dari The Verge, Jumat (4/5/2018), Apple tak lagi berencana membuat proyek ini sebagai sarana cross platfrom.
Perusahaan lebih memilih proyek ini menjadi kontrol API (Application Programming Interface) bagi pengembang. Maksudnya, proyek ini tak lagi ditujukan untuk membuat aplikasi yang dapat berjalan antar platform.
Akan tetapi, pengembang dimungkinkan untuk membuat beberapa tampilan antarmuka untuk platform berbeda secara sekaligus. Dengan demikian, pengembang tak perlu repot memikirkan tampilan antarmuka untuk aplikasi yang dikembangkannya.
Pun terlihat memudahkan, fitur ini tak sepenuhnya dapat membantu para pengembang. Alasannya, para pengembang tetap perlu menulis kode untuk masing-masing platform besutan Apple tersebut.
Kendati demikian, proyek ini disebut tak akan diperkenalkan pada gelaran WWDC 2018. Menurut prediksi, proyek baru akan diumumkan lebih luas pada 2019.
Bos Apple: iOS dan macOS Tak Akan Dilebur
Rumor yang menyebut Apple akan menyatukan dua sistem operasi terbesarnya memang sempat terdengar beberapa kali. Namun, perusahaan itu berulang kali membantahnya.
Terbaru, sang CEO Tim Cook juga ikut berkomentar terkait kabar tersebut. Ia membantah kabar yang menyebut iOS dan macOS akan dilebur guna mempermudah pengembang membuat aplikasi.
Cook menjelaskan alasan Apple tetap memisahkan iOS dan macOS sebagai dua OS berbeda kepada Sydney Morning Herald. Ia menuturkan, kedua OS itu sangat luar biasa karena Apple mendorongnya melakukan berbagai hal dengan baik.
Menggabungkan kedua OS tersebut, kata Cook, mungkin pada akhirnya akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Namun, ini semua bukan sekedar mengejar efisiensi semacam itu.
"Ini semua tentang memberikan berbagai hal kepada orang-orang, yang nantinya bisa gunakan untuk membantu mereka mengubah dunia atau mengekspresikan keinginan atau kreatifitas mereka. Jadi penggabungan ini membuat sebagian orang terpaku, tapi menurut saya itu bukan yang diinginkan para pengguna," ungkap Cook.
iOS dan macOS merupakan dua OS besutan Apple, yang digunakan pada jenis perangkat berbeda.
iOS dibuat dan dikembangkan oleh Apple secara eksklusif untuk perangkat mobile, termasuk iPhone dan iPad. macOS merupakan OS untuk keluarga besar komputer Mac besutan Apple, termasuk MacBook Pro dan iMac.
Advertisement
Apple Bakal Gabungkan Aplikasi Mac dan iOS Mulai 2018?
Sekadar informasi, Apple memang sempat dikabarkan akan memperkenankan para pengembang untuk membuat aplikasi yang bisa berjalan pada kedua sistem operasinya: iOS dan macOS.
Dengan demikian, bukan tidak mungkin ke depannya aplikasi-aplikasi yang ada di ekosistem Apple bisa sama-sama digunakan di iPhone, iPad, dan juga Mac.
Perusahaan teknologi asal Cupertino itu akan memulai tahap uji coba pada pertengahan 2018 dan diperkenalkan pada gelaran WWDC (Worldwide Developers Conference) 2018. Aplikasi nanti bisa digunakan dalam layar sentuh dan juga bisa diakses dengan trackpad atau juga mouse.
Menurut informasi yang dilansir Bloomberg dari Ubergizmo, alasan Apple menggabungkan aplikasi antar dua platform ini tak lain karena ingin meningkatkan pengalaman pengguna Mac agar dapat merasakan aplikasi yang berjalan di iOS.
Selain itu, perusahaan berharap sinergi antar kedua platform ini lebih mudah dan cepat karena nantinya aplikasi tak lagi harus digunakan dalam sistem operasi terpisah.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: