Redmi Note 5 Dapat Predikat Ponsel 'Gaib', Apa Kata Xiaomi?

Dikatakan gaib karena smartphone berkamera ganda yang dibekali prosesor Snapdragon 636 itu sangat laku di pasaran, sehingga sulit untuk mendapatkannya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Mei 2018, 22:47 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 22:47 WIB
Redmi Note 5
Head of Xiaomi South Pacific Region dan Country Manager Indonesia, Steven Shi, ketika peluncuran Redmi Note 5, Selasa (18/4/2018). Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi Redmi Note 5 yang dirilis beberapa lalu mendapat predikat ponsel 'gaib' dari pengguna media sosial.

Pasalnya, smartphone berkamera ganda yang dibekali prosesor Snapdragon 636 itu sangat laku di pasaran.

Bahkan, saking lakunya konsumen cenderung sulit mendapatkannya baik secara flash sale maupun pembelian langsung di toko resmi Mi Store.

Xiaomi pun menanggapi hal tersebut. Diungkapkan oleh Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager Steven Shi, pihaknya juga sangat terkejut dengan kondisi permintaan yang sangat tinggi dari konsumen.

"Saya juga surprised dengan keadaan ini, permintaan untuk smartphone Xiaomi sangat tinggi dan cepat," katanya kepada media saat ditemui di acara Buka Puasa Media bersama Xiaomi di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Steven mengatakan, pihaknya telah melakukan segala cara agar pengguna Xiaomi bisa mendapatkan smartphone terbaru asal Tiongkok ini.

Steven tak menampik bahwa setiap kali mengadakan flash sale atau menjualnya di toko resmi Mi Store, perangkat selalu habis terjual hanya dalam hitungan detik.

"Saya rasa ini mengindikasikan kalau orang-orang Indonesia senang dengan brand Xiaomi, karena kami selalu menghadirkan perangkat dengan kualitas terbaik, spesifikasi terbaik, dan harga yang terbaik juga," ucap Steven.

Karena produk yang diklaimnya berkualitas itu, masyarakat begitu ingin mendapatkan smartphone Xiaomi langsung pada saat produk baru dirilis. "Jadi kami pikir ini karena permintaan yang sangat tinggi," ucapnya.

Namun, Xiaomi bukannya tidak berbuat apa-apa melihat tingginya permintaan akan smartphone-nya. Steven mengklaim, tim Xiaomi dan mitra manufakturnya bekerja keras tiap hari untuk memenuhi permintaan.

Sayang, dia mengaku belum memiliki data pasti berapa unit smartphone Xiaomi, khususnya Redmi Note 5 yang telah didistribusikan untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia.

"Berapa unit, sulit dikalkulasi karena tiap hari ada barang keluar (yang didistribusikan)," katanya.

 

Tak Menghentikan Produksi

Xiaomi Redmi Note 5
Peluncuran Xiaomi Redmi Note 5 di Jakarta, Rabu (18/4/2018). Liputan6.com/ Andina Librianty

Kendati demikian, Steven menegaskan, ketika sebuah produk telah selesai flash sale, Xiaomi tak begitu saja menghentikan produksinya.

Dia mencontohkan Redmi 5A yang sangat laris di pasaran dan sampai saat ini masih terus diproduksi.

"Redmi 5A menjadi smartphone paling populer di dunia, nomor satu terpopuler, dan Indonesia berkontribusi sangat besar untuk penjualan Redmi 5A di dunia karena banyak Mi Fans yang menyukainya, dan kami tetap menjual produk tersebut meskipun sudah banyak produk smartphone yang dirilis setelahnya," ujar pria berkacamata ini.

Hal tersebut seolah mengindikasikan bahwa Xiaomi belum menghentikan produksi smartphone Redmi Note 5.

"Karena merupakan smartphone yang menyasar segmen berbeda, kami tetap masih menjual smartphone-smartphone tersebut. Jadi tidak dihentikan produksinya," katanya.

Terkait banyaknya komentar yang menyebut lebih baik membeli smartphone lain ketimbang Xiaomi yang sulit didapatkan, Steven berjanji pihaknya akan terus bekerja keras untuk memenuhi permintaan sebanyak apapun.

"Ini pekerjaan kami sehari-hari dan kami bekerja keras untuk memenuhi sebanyak mungkin permintaan (akan smartphone Xiaomi)," katanya.

 

Menolak Klaim Perangkat Terbatas

Mi Pop
Bos Xiaomi Indonesia Steven Shi berfoto dengan Mi Fans menggunakan Redmi Note 5 (Foto: Xiaomi Indonesia)

Meski sulit mendapatkan smartphone Redmi Note 5 saat flash sale maupun di toko resmi Xiaomi, Steven menolak bila produk Xiaomi disebut terbatas jumlahnya.

"Produknya tidak terbatas, yang ada adalah demand yang sangat banyak, sehingga kami berusaha agar bisa menghadirkan lebih banyak perangkat ke pasaran," ucapnya.

Soal harga yang lebih tinggi ditawarkan oleh toko retail pihak ketiga, Steven berjanji Xiaomi akan membuka lebih banyak Official Mi Store.

"Kami sekarang punya 11 Mi Store di Jakarta, Malang, dan Medan dan kami akan membuka lebih banyak lagi, sehingga semua konsumen bisa menikmati smartphone Xiaomi dengan harga resmi yang ditawarkan perusahaan," ujarnya menutup sesi tanya jawab dengan media.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya