Liputan6.com, Beijing - Huawei berharap bisa mendominasi pasar smartphone Indonesia, seiring dengan pertumbuhan bisnisnya di dunia. Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), Huawei merupakan vendor smartphone nomor tiga di dunia pada akhir 2017.
Harapan untuk menduduki posisi satu vendor smartphone di Indonesia sendiri diungkapkan oleh Vice President, Handset Business Mid-Range Smartphone Trend and Huawei Strategy di Asia Pasifik, Fang Fei pada acara APAC Media China Trip 2018.
"Kami berharap bisnis di Indonesia bisa menjadi terus tumbuh dan Huawei bisa menjadi nomor satu di Indonesia, tutur Fei di Huawei Beijing Executive Briefing Center, di Beijing, Tiongkok, Selasa (3/7/2018) waktu setempat.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu upaya Huawei mencapai harapan tersebut yakni dengan merilis berbagai produknya di Indonesia dan berbagai negara lain.
Setelah absen merilis P10 di Indonesia pada 2017, Huawei akhirnya memboyong flagship terbarunya, P20 Pro, pada tahun ini.
Salah satu keunggulan smartphone ini adalah memiliki tiga kamera belakang dengan masing-masing 40MP, 20MP dan 8MP. Satu kamera depannya memiliki resolusi 24MP.
Fei mengungkap, Huawei juga terus berinovasi dan mengembangkan berbagai teknologi baru untuk memperkuat jajaran produknya. Investasi untuk kedua hal tersebut dinilai akan membuat berbagai produknya memiliki kualitas lebih baik.
Ada 14 Pusat Riset dan Pengembangan
Huawei termasuk perusahaan teknologi yang berinvestasi besar dalam mengembangkan berbagai inovasi dan teknologi baru. Pada tahun lalu, perusahaan mengalokasikan dana 10,4 miliar Euro untuk R&D (pusat riset dan pengembangan).
Huawei saat ini memiliki 14 pusat riset dan pengembangan di dunia, termasuk di Beijing, Tiongkok dan 36 joint innovation center. "Saya yakin, kami akan memiliki terobosan besar dalam inovasi pada masa depan," tutur Fei.
Fei pun mengklaim Huawei mendominasi pengajuan paten di Uni Eropa dengan jumlah 2.398 pada tahun lalu. Sebelumnya dilaporkan European Patent Office (EPO) menerima hampir 166 ribu pengajuan paten Eropa pada tahun lalu, dengan 2.398 di antaranya berasal dari Huawei.
Sejauh ini, Huawei sendiri belum memiliki pusat riset dan pengembangan di Indonesia. Namun, Fei tak menutup kemungkinan hal tersebut bisa terjadi di masa depan. "Kami mungkin saja nanti mendirikan R&D di Indonesia," ucapnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement