Liputan6.com, Jakarta - Google Chrome telah berusia 10 tahun sejak dirilis pertama kali pada 2008.
Untuk menandai usianya yang ke-10, Google menghadirkan perubahan desain yang lebih penuh dengan estetika sekaligus fungsional.
Saat ini, Google Chrome memiliki tampilan desain agak kotak. Sementara, mengutip laman The Next Web, Kamis (6/9/2018), desain baru yang dihadirkan pada Google Chrome memiliki tampilan sisi agak bulat.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan desain akan segera menyambangi Google Chrome desktop dan mobile.
Ikon situs web pun kini lebih mudah dilihat saat pengguna mengisi tab jendela dengan tab.
Selain itu, opsi menu dan elemen desain lainnya diatur dan disederhanakan di berbagai versi aplikasi.
Laman tersebut menyebutkan, desain baru Chrome ini mulai digulirkan ke pengguna per hari ini.
Menyoal performa, Google menjelaskan, pihaknya terus memperbaiki waktu muat, latency, hingga masalah penggunaan memori.
Berikut adalah beberapa hal baru yang bisa ditemukan dalam desain terbaru Google Chrome.
Sejumlah Perbedaan Tampilan Desain Baru Chrome
1. Chrome mengubah pengelolaan autofill (isi sandi otomatis) agar lebih akurat di berbagai situs
2. Mengenai kata sandi, Chrome kini bisa memberi rekomendasi kata sandi yang kuat yang secara otomatis akan ditautkan ke akun Google pengguna.
3. Bilah penelusuran (search bar) yang dikenal dengan nama Omnibox kini bisa menampilkan lebih banyak informasi tanpa perlu membuka tab baru.
4. Pengguna bisa mencari tab tertentu dalam Omnibox yang berguna ketika peramban penuh dengan tab yang terlalu kecil untuk dibaca.
5. Pengguna akan segera bisa menelusuri Google Driver mereka langsung dari bilah pencarian.
6. Pengguna bisa membuat pintasan untuk situs favorit mereka di halaman tab baru serta mengatur gambar latar belakangnya.
Advertisement
10 Tahun Google Chrome
Google Chrome memulai debutnya pada 2008. Peramban Chrome mulanya dipasarkan sebagai peramban baru dan memulai debutnya dengan komik web dari Google untuk menandai browser (peramban) pertama milik perusahaan.
Seperti dikutip The Verge, Senin (3/9/2018), mulanya Chrome diluncurkan sebagai aplikasi beta untuk Windows, baru selanjutnya Chrome hadir di Linux dan MacOS pada 2009.
Chrome memulai debut di saat yang tepat, yakni saat pengembang dan pengguna internet mulai bosan dengan Internet Explorer dan Firefox.
Untuk menghadirkan Chrome, Google menggunakan komponen-komponen render engine WebKit Apple dan Mozilla Firefox. Selanjutnya perusahaan membuat seluruh source code Chrome bisa diakses publik sebagai projek Chromium.
Salah satu bagian signifikan saat Chrome pertama kali dirilis adalah ide tentang "sandboxing".
Fitur ini memungkinkan agar satu tab browser Chrome mengalami crash, tidak berdampak pada keseluruhan browser. Selain itu, anticrash ini juga meningkatkan kecepatan dan kestabilan Chrome secara umum.
Kini setelah satu dekade, Chrome mendominasi hampir seluruh pengguna internet. Chrome menguasai 60 persen pangsa pasar di desktop.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: