Bahaya, di Kota Ini Ada 16 Zona Bebas Selfie

Kota yang dulunya bernama Bombay tersebut menetapkan sebanyak 16 zona 'bebas selfie' karena daerah-daerah itu dinilai berbahaya untuk memotret foto.

oleh Jeko I. R. diperbarui 10 Okt 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 12:00 WIB
selfie
Ilustrasi Orang lagi selfie (iStockPhoto)

Liputan6.com, Mumbai - Siapa yang tak suka selfie? Rasanya, selfie telah menjadi salah satu ikon tren fotografi anak muda zaman sekarang.

Namun seringkali selfie dianggap menjengkelkan, karena mengambil foto diri sendiri ada baiknya dilakukan di tempat yang seharusnya. Nyatanya, selfie kerap dilakukan di tempat-tempat yang berbahaya.

Melihat banyak yang menyalahgunakan selfie di tempat yang tidak seharusnya, salah satu kota di India, Mumbai, memiliki peraturan unik di mana 'melarang' pengguna smartphone untuk berfoto selfie  di beberapa wilayah tertentu.

Kota yang dulunya bernama Bombay tersebut menetapkan sebanyak 16 zona'bebas selfie' karena daerah-daerah itu dinilai berbahaya untuk memotret foto.

Seperti dilansir The Verge, Rabu (10/10/2018), jika pengguna smartphone melanggar peraturan tersebut, mereka akan dikenakan sanksi membayar denda sebesar Rp 230 ribu.

Denda ini akan tetap berlaku meskipun para pengguna smartphone memasuki daerah bebas selfie tanpa mengambil satu foto pun.

Seperti diketahui, India merupakan salah satu negara dengan tingkat kecelakaan terhitung tinggi.

Kecelakaan tersebut berasal dari kelalaian pengguna smartphone yang hendak berfoto selfie di tempat-tempat ekstrem. Tercatat, setidaknya terdapat 49 kecelakaan yang diakibatkan oleh selfie.

Sebelumnya, ada kecelakaan datang dari seorang pelajar berusia 18 tahun yang tewas saat hendak berfoto selfie di sebuah batu yang terletak di ujung bendungan air raksasa.

Karena terlalu terburu-buru, ia tidak bisa berdiri dengan stabil dan jatuh tenggelam.

Juru bicara kepolisian Mumbai, Dhananjay Kulkarni, mengatakan bahwa jenis kecelakaan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, pihaknya telah mencari daerah-daerah yang dianggap berbahaya untuk mengambil foto selfie dan menetapkan pelarangan.

"Kami tidak ingin lebih banyak kecelakaan terjadi lagi karena selfie. Kami sudah melihat beberapa daerah (yang berbahaya) di Mumbai dan menetapkan peraturan tegas supaya orang-orang tidak mengambil foto sembarangan lagi," katanya.

Ini bukan pertama kalinya selfie dilarang oleh pemerintah di beberapa daerah. Sebelumnya, Rusia mengeluarkan peraturan selfie dengan mengedarkan poster yang berisi gambar larangan selfie yang tidak pada tempatnya.

Contohnya selfie sambil membawa senjata, selfie di dekat lintasan kereta api, hingga selfie di ketinggian.

Baik dari pihak Pemerintah dan Kepolisian Rusia merasa perlu memberi peraturan ini karena mereka melihat semakin banyak korban berjatuhan karena selfie berbahaya.

Bahkan, terdapat sekitar 100 orang di Rusia terluka atau tewas karena selfie sembarangan tidak pada tempatnya.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Studi: Selfie Berujung Maut Makin Meningkat

selfie
Ilustrasi Orang lagi selfie (iStockPhoto)

Berita kematian seseorang saat melakukan selfie cukup sering menghiasi media. Bahkan menurut sebuah studi baru berjudul "Me, Myself and My Killfie: Characterizing and Preventing Selfie Deaths”, 127 orang meninggal dunia dalam kurun waktu 29 bulan, saat ingin melakukan selfie di berbagai lokasi eksotis atau berbahaya.

Sebagian besar kasus kematian yang didata para peneliti berada di India, dimana 76 orang meninggal dunia. Di Amerika Serikat (AS) ada 8 orang meninggal dunia yang berhubungan dengan selfie atau disebut sebagai "selfie deaths".

Menurut para peneliti dari Carnegie Mellon University di Pennsylania dan dua universitas di India, faktor yang paling umum di balik selfie deaths adalah lokasi tinggi seperti gedung atau pegunungan. Faktor lain adalah kereta api.

"Kami menemukan bahwa melakukan selfie di rel kereta api adalah sebuah tren. Tren ini meyakini bahwa postingan di atas atau samping rel kereta api dengan teman baik mereka dianggap sebagai hal yang romantis dan simbol pertemanan tiada akhir," demikian penjelasan yang tertulis di dalam penelitian tersebut.

Para peneliti menemukan total delapan faktor di balik kematian, termasuk senjata, kendaraan, listrik dan binatang. Setidaknya ada lima orang, tiga di AS dan dua di Rusia, meninggal dunia saat akan melakukan selfie menggunakan senjata.

Menurut studi, referensi awal mengenai selfie deaths dipublikasikan pada Maret 2014. Sejak itu, total ada 15 kasus yang dihitung sampai 2014, diiikuti 39 pada tahun lalu dan 73 sampai September tahun ini.

Studi itu juga menyebutkan bahwa selfie bukan hanya membahayakan bagi orang yang mengambil gambar. Dari 127 orang yang meninggal dunia, 24 insiden diantaranya melibatkan beberapa nyawa hilang bersamaan.

Salah satunya adalah insiden di dekat Mangrul Lake di Kuhi, India, 7 dari 10 orang yang ada di perahu meninggal dunia saat sedang berusaha mengambil gambar selfie mereka.

Pria Lebih Suka Selfie

selfie
Ilustrasi Orang lagi selfie (iStockPhoto)

Selain itu, studi itu juga mengungkapkan lelaki lebih cenderung melakukan selfie yang berbahaya yaitu sebanyak 76 persen dari total 127 orang yang meninggal dunia.

Selain itu, lebih dari 70 persen korban dalam studi ini berumur 24 tahun atau lebih muda. Hal ini menunjukkan bahwa selfie secara khusus sangat populer di kalangan milenial.

"Selfie telah menjadi simbol kebebasan berekspresi dan orang-orang sering menggambarkan sisi petualang mereka dengan mengunggah selfie yang gila. Ini terbukti hal yang berbahaya," tulis para peneliti, seperti dilansir New York Post.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya