Tantangan Berat Tiongkok Tumbuhkan Tanaman di Bulan

Sayang, impian Tiongkok untuk menumbuhkan mereka di permukaan Bulan, kandas di tengah jalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 19:00 WIB
Kendaraan NASA
Lunar Roving Vehicle (LRV) digunakan NASA untuk mengekplorasi bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Chang'e-4, probe (pesawat luar angkasa) milik Badan Antariksa Tiongkok yang berhasil mendarat pada 3 Januari lalu, membawa benih kentang, kapas, dan tanaman berjenis Arabidopsis thaliana.

Benih-benih tersebut terlampir di dalam wadah kaleng tertutup dan membentuk biosfer yang mandiri di Bulan.

Namun sayang, impian Tiongkok untuk menumbuhkan mereka di permukaan Bulan, kandas di tengah jalan.

Pasalnya, seperti disampaikan pimpinan eksperimen Chongqing University Liu Hanlong, Bulan memiliki gravitasi rendah dan radiasi tinggi, sehingga membunuh benih tersebut untuk berkembang.

Untuk informasi, benih ini dibuat untuk menguji bagaimana ruang angkasa memengaruhi fotosintesis dan respirasi.

Dilansir dari Geek pada Jumat (18/1/2019), wadah tersebut memungkinkan tanaman dan organisme memilki udara, nutrisi, dan air yang baik untuk tumbuh di lingkungan yang mirip bumi.

Meskipun memiliki banyak tantangan iklim di Bulan, seperti suhu yang berubah-ubah salah satunya, media pemerintah Tiongkok berhasil mempublikasikan gambar biji kapas beberapa waktu lalu. Mereka mengatakan bahwa benih tersebut sebetulnya telah tumbuh.

Cuitan dari People's Daily juga mengatakan bahwa hal tersebut menandai penyelesaian percobaan eksperimen biologis pertama di Bulan.

 

Kolaborasi 28 Universitas di Tiongkok

NASA
Citra satelit dimanfaatkan untuk membantu Indonesia selama beberapa minggu dan bulan mendatang pascabencana. Di sini, petir dapat dilihat di dekat pulau Kalimantan pada tahun 2014, dari atas Stasiun Angkasa Luar Internasional. (REDI WISEMAN / NASA)

Eksperimen "biosfer" ini merupakan kolaborasi antara 28 universitas Tiongkok, yang dipimpin oleh Universitas Chongqing.

Percobaan ini dilakukan pada kaleng silinder berbahan aluminium dengan kapasitas 1,4 liter (0,8 liter), dan beratnya sekitar 3 kilogram.

Berat itu terdiri dari pupuk, nutrisi, dan air. Sinar matahari masuk ke dalam wadah melalui "tabung," dan kamera kecil digunakan untuk mengamati lingkungan itu.

Akan Dikirim ke Bumi

Bulan, satelit alami Bumi
Bulan, satelit alami Bumi (NASA)

Data itu akan kembali ke Bumi melalui sistem relai yang telah disiapkan Tiongkok.

Sebelumnya, Arabidopsis telah tumbuh di ruang angkasa termasuk dalam satu percobaan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang menunjukkan daun tanaman tampak naik dan turun ketika mereka mendeteksi gravitasi Bulan.

Namun, banyak pertanyaan masih terus muncul menyangkut bunga dan kesuburan tanaman itu saat tinggal di Bulan.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya