Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan pendingin udara atau AC di rumah dan kantor telah menjadi kebutuhan umum di era modern, terutama di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia. Akan tetapi, kondisi ruangan ber-AC yang cenderung kering seringkali menjadi tantangan bagi para penggemar tanaman hias yang ingin menghijaukan ruangan mereka.
Mengutip dari berbagai sumber, udara kering yang dihasilkan dari penggunaan AC berkelanjutan dapat menyebabkan banyak jenis tanaman mengalami dehidrasi, daun menguning, hingga layu. Meski demikian, terdapat beberapa jenis tanaman yang justru mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan ber-AC, bahkan memberikan manfaat tambahan bagi kualitas udara ruangan.
Lidah mertua atau sansevieria menjadi salah satu pilihan utama tanaman indoor yang tahan terhadap kondisi ruang ber-AC. Tanaman ini memiliki struktur daun yang tebal dan lebat.
Advertisement
Baca Juga
Daun yang lebar membuatnya untuk menyimpan cadangan air dalam waktu yang cukup lama. Sehingga, tanaman ini tidak mudah mengalami dehidrasi meskipun berada di lingkungan dengan kelembapan rendah.
Kemampuan lidah mertua bertahan di ruangan ber-AC tidak lepas dari asal usulnya yang beradaptasi dengan iklim panas dan gersang. Tanaman ini telah berevolusi dengan sistem fotosintesis yang dimodifikasi.
Kemampuan ini membuatnya untuk menghemat penggunaan air saat membuka pori-pori daunnya. Karakteristik ini membuat lidah mertua tetap segar meskipun terpapar udara kering dari AC dalam jangka waktu panjang.
Selain ketahanannya, lidah mertua juga dikenal sebagai penghasil oksigen yang baik. Tanaman ini mampu menyerap zat-zat seperti formaldehida, benzena, trichloroethylene, dan karbon dioksida yang sering ditemukan dalam ruangan tertutup.
Pilihan tanaman tahan AC lainnya adalah aglaonema merah atau yang sering dikenal sebagai Chinese evergreen. Tanaman hias berdaun indah ini merupakan primadona bagi banyak penggemar tanaman indoor karena warnanya yang menarik dan perawatannya yang relatif mudah bahkan untuk pemula.
Aglaonema merah dapat tumbuh di berbagai kondisi pencahayaan, termasuk di ruangan dengan cahaya minim seperti yang umumnya ditemui pada ruangan ber-AC. Meski demikian, tanaman ini sebaiknya tidak diletakkan terlalu dekat dengan sumber keluarnya angin dari unit AC untuk mencegah daun mengering secara berlebihan.
Ketahanan aglaonema terhadap kondisi ruangan ber-AC didukung oleh struktur daunnya yang adaptif. Akan tetapi, tanaman ini masih memerlukan perawatan dasar seperti menghindari paparan sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan daun terbakar, menguning, atau layu.
Penulis: Ade Yofi Faidzun