Liputan6.com, Jakarta - Sistem operasi (operating system, OS) Fuchsia disebut-sebut akan menggantikan Android sudah terdengar kehadirannya sejak tahun lalu.
Namun, Google sebagai pengembang masih mengaku sistem operasi itu tidak lebih merupakan salah satu eksperimen perusahaan.
Terbaru, ada kemungkinan hal tersebut berubah. Alasannya, Google diketahui telah merekrut salah satu karyawan veteran Apple, Bill Stevenson, untuk mengembangkan sistem operasi tersebut.
Advertisement
Informasi ini diketahui langsung dari akun LinkedIn Bill Stevenson beberapa waktu lalu. Tidak hanya mengumumkan kepindahannya ke Google, Stevenson juga menyebut dia memiliki tugas untuk membawa Fuchsia ke pasaran.
Baca Juga
"Saya bersemangat untuk memberitahu Februari ini (2019), saya akan bergabung dengan Google untuk membantu mengembangkan sistem operasi bernama Fuchsia ke pasar. Tetap di sini," tulisnya seperti dikutip dari Phone Arena, Kamis (24/1/2019).
Stevenson sendiri sudah bekerja di Apple selama hampir 15 tahun. Dia merupakan sosok yang turut ikut dalam pengembangan produk Apple berbasis cloud, seperti AirPlay, iCloud for Mac, dan Find My Mac, termasuk memimpin sejumlah proyek untuk Mac OS X.
Penuturan Stevenson di akun LinkedIn-nya jelas membuat penasaran sejumlah pihak. Alasannya, Google selama ini menampik Fuchsia OS akan menjadi sistem operasi mandiri layaknya Android.
Sejumlah petinggi perusahaan, seperti CEO Google Sundar Pichai dan Kepala Android/Chrome Hiroshi Lockheimer disebut belum memberi lampu hijau. Akan tetapi dengan bergabungnya Stevenson, bukan tidak mungkin Google mengubah rencananya.
Sekilas Soal Fuchsia OS
Untuk diketahui, proyek sistem operasi misteri Google yang diberi nama Fuchsia sebenarnya sudah terdengar sejak beberapa tahun lalu.
Menurut laporan yang berkembang, Fuchia merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk menggantikan Android.
Namun dari laporan Bloomberg, sistem operasi Fuchsia tidak akan menggantikan Android maupun Chrome OS, setidaknya hingga lima tahun mendatang.
Laporan itu juga menyebut tim internal Fuchsia sebenarnya sudah mempersiapkan sistem operasi ini secara bertahap.
Jadi, sistem operasi ini nantinya akan hadir di perangkat smart home Google, lalu beralih ke laptop, dan selanjutnya ke perangkat mobile.
Namun, kabar itu segera dibantah oleh perusahaan. Google menuturkan, pihaknya tidak memiliki rencana apapun terhadap sistem operasi ini, termasuk soal jangka waktu pengembangan.Â
Alasannya, seperti dikutip dari CNET, Sabtu (21/7/2018), Fuchsia tidak masuk dalam rencana jangka panjang perusahaan.
Google menyebut Fuchsia hanya satu dari banyak proyek open-source eksperimen perusahaan. Karenanya, perusahaan tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai keberadaan proyek ini.
Advertisement
OS Baru Google Ini Bakal Jadi Pengganti Android?
Sebelumnya, sempat beredar gambar di internet yang memperlihatkan sebuah sistem operasi terbaru. Sistem operasi itu diduga sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Google.
Kemungkinan, OS ini dapat diaplikasikan pada smartphone generasi berikutnya, menggantikan Android. Mengutip laman CNBC, Rabu (10/5/2017), OS terbaru ini bernama Fuchsia.
Sekadar informasi, gambar-gambar bocoran Fuchsia yang dipublikasikan itu memang terlihat sederhana. Homescreen agak mirip dengan Android. Ada ruang kosong di homescreen tersebut, kemungkinan bisa dipakai untuk widget, juga seperti yang ada di Android.
Selain itu, gambar lainnya menunjukkan antarmuka tab. Boleh jadi, pengguna Fuchsia bisa beralih antar aplikasi dengan mudah.
Dalam modus tablet, terlihat juga Fuchsia mengizinkan empat aplikasi dijalankan sekaligus. Dengan begitu, seorang pengguna bisa membuka berbagai aplikasi, email, browser serta note dalam satu layar.
Menurut Ars Technica, Fuchsia menghilangkan kode Linux tradisional yang merupakan jantung bagi Android. Alih-alih Linux, Fuchsia disebut-sebut memakai sesuatu yang baru yakni "Magenta".
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: