Liputan6.com, Jakarta - Mars dikenal tandus dan kering. Namun siapa sangka, dulunya planet ini kaya akan air.
Penemuan terbaru menunjukkan adanya jejak siklus air di musim panas planet Mars oleh Geophysical Research Letters, seperti dikutip dari Forbes, Sabtu (18/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Miliaran tahun yang lalu, Mars dikaruniai air yang melimpah. Sungai dan laut ada di mana-mana. Namun, 80 persen air di Mars terkuras habis lantaran radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang membelah molekul air di atmosfer menjadi radikal hidrogen dan hidroksil, sementara hidrogennya menguap.
Namun, misteri terbesar dari penemuan ini adalah dari mana datangnya air tersebut. Seperti halnya tropopaus bumi, Mars juga memiliki lapisan atmosfer tengah yang seharusnya menahan naiknya gas, menyebabkannya berubah menjadi es dan jatuh kembali ke permukaan planet.
Mengapa Mars bisa kehilangan air namun bumi bisa tetap menjaganya? Inilah yang sedang dipikirkan oleh para ilmuwan.
Musim Panas di Selatan Mars
Setiap dua tahun bumi, terjadi musim panas di bagian selatan Mars. Uap air naik dari atmosfer bawah ke atas. Kemudian, angin membawanya sebagian ke kutub utara, sementara sisanya menguap ke angkasa.
Simulasi komputer yang diciptakan ilmuwan dari Institut Fisika dan Teknologi Moskow dan Institut Max Planck untuk Penelitian Sistem Tata Surya (MPS) di Jerman sudah menemukan mekanisme yang sebelumnya tidak diketahui yang meninju lubang di lapisan pelindung di Mars.
Selain musim panas, masalah lainnya adalah adanya badai debu yang menimpa Mars setiap beberapa tahun. Partikel debu menyerap sinar matahari dan bisa memanas, bahkan menaikkan suhu di atmosfer hingga 30 derajat.
"Simulasi yang kami lakukan menunjukkan dengan akurat bagaimana debu di atmosfer Mars mempengaruhi proses mikrofisika yang mengubah es menjadi uap air," ungkap Dmitry Shaposhnikov, penulis studi ini.
Advertisement
Begini Rasanya Melihat Matahari Terbit di Planet Mars
Wahana InSight milik NASA, baru saja mengabadikan pemandangan Matahari terbit dan terbenam di Planet Mars.
InSight bahkan mengunggah foto seperti apa suasana pagi hari di Planet Merah.
Dilansir Geek pada Sabtu (4/5/2019), InSight mengambil foto tersebut pada 24 dan 25 April.
Foto diambil pada pukul 5.30 pagi dan 6.30 malam waktu lokal Mars. Foto ini juga diunggah dalam akun @NASAInSight dalam kumpulan GIF.
Untuk diketahui, foto-foto bidikan InSight ini hadir dalam dua versi: versi warna mentah alias rawdan versi yang warnanya sudah dikoreksi.
Dalam versi raw, beberapa detail justru tampak lebih tajam. Namun, versi warna yang sudah dikoreksi memperlihatkan apa yang seharusnya dilihat dari mata manusia jika menginjak Mars. Berikut foto-fotonya.
Ini bukan pertama kalinya InSight mengabadikan Mars dari kamera. Pada Maret lalu, InSight juga sempat memotret pemandangan Matahari terbit dan terbenam.
"Sudah jadi tradisi bagi InSight untuk memotret foto Matahari terbit dan terbenam. Kami ingin mengambil sebanyak-banyaknya karena ini merupakan pemandangan langka," kata Justin Maki, peneliti di Jet Propulsion Laboratory NASA.
(Tik/Isk)