NASA Bakal Bangun Dinding Raksasa di Mars, Untuk Apa?

Seperti diketahui, Mars merupakan planet yang permukaannya tandus dan memiliki atmosfer yang tipis.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 06:30 WIB
Pecahkan 'Misteri' Gas, Eropa Siap Luncurkan Misi ke Mars
Ilustrasi satelit mengorbit di Planet Mars. (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung inisiasi NASA untuk mengkolinisasi Mars, sekelompok ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat ini berencana menciptakan dinding magnet raksasa.

Hal ini tujuannya untuk bisa membangun kembali lapisan atmosfer Planet Merah tersebut agar layak huni.

Seperti diketahui, Mars merupakan planet yang permukaannya tandus dan memiliki atmosfer yang tipis.

Namun, peneliti percaya bahwa planet tersebut bisa 'direkayasa' dengan cara membangun dinding magnet di lapisan atmosfer. Mereka menyebutnya dengan nama "magnetosphere".

Dinding magnet berfungsi untuk melindungi planet dari radiasi partikel solar dan kosmik.

Selain itu, ia juga berperan untuk menciptakan efek rumah kaca yang mampu menghasilkan cairan yang turun ke permukaan tanah planet.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Magnetosphere Menipis

Planet Mars (NASA).
Planet Mars (NASA).

Berdasarkan analisis peneliti, Mars sebetulnya sudah memiliki magnetosphere, tetapi menipis dan menghilang sejak tiga miliar tahun lalu.

"Atmosfer tebal yang ada di planet perlahan memudar karena diterpa badai matahari. akibatnya, kandungan air yang ada di atmofer menguap dan sisanya membeku," kata seorang peneliti seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Mirror.

Menciptakan Dua Kutub

Mars
Ilustrasi miniatur Mars di Gurun Gobi, Tiongkok. (Foto: Whang Zhao, Getty Images)

Dinding tersebut juga akan menciptakan dua 'kutub' yang nantinya akan menciptakan sirkuit elektrik yang dapat menghasilkan area magnet buatan.

Nanti, setelah bertahun-tahun Mars baru bisa membangun kembali lapisan atmosfernya secara perlahan.

Saat ini, rencana tersebut masih tertuang dalam proposal Planetary Science Vision 2050 Workshop. Jadi ada kemungkinan rencana ini baru bisa diaplikasikan pada 2050 mendatang.

(Jek/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya