Telkomsel Minat Pakai Palapa Ring Paket Tengah dan Timur

Diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, meski sudah memiliki infrastruktur kabel laut sendiri, kemungkinan Telkomsel menggunakan Palapa Ring tetap ada.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Mei 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 17:30 WIB
Proyek Palapa Ring Mulai Beroperasi Akhir 2018
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menyatakan Palapa Ring akan mulai beroperasi pada akhir 2018 (Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler Telkomsel menyatakan diri berminat menggunakan infrastruktur backbone Palapa Ring untuk meningkatkan jangkauan layanannya di seluruh wilayah Indonesia.

Diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, meski sudah memiliki infrastruktur kabel laut sendiri, kemungkinan Telkomsel menggunakan Palapa Ring tetap ada.

"Kami sudah memiliki kabel laut sendiri, tapi kemungkinan pakai ada. Hanya belum tahu di segmen mana yang akan kami pakai," kata Ririek di acara Buka Puasa Bersama Telkomsel di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Ririek mengatakan, jika ada wilayah yang Telkomsel belum memiliki infrastrukturnya, di situlah yang perlu dilengkapi.

"Potensi untuk menggunakan (Palapa Ring) itu ada. Saya tidak hapal segmennya, karena ada 50-an, tapi kemungkinan di daerah tengah dan timur," tuturnya.

Ririek juga mengatakan, penggunaan Palapa Ring bukan berarti tidak ada persaingan di antara operator dalam menghadirkan layanan di wilayah-wilayah terluar Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Banyak Komponen Selain Palapa Ring

Telkomsel Ririek Adriansyah
Direktur Umum Telkomsel Ririek Adriansyah (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Pasalnya menurut dia, Palapa Ring hanya mengkover salah satu komponen yang dibutuhkan untuk menghadirkan layanan data, yakni backbone.

Sementara, ada cukup banyak hal lain yang berpengaruh dalam menghadirkan layanan data.

"Misalnya BTS, di mana menempatkan BTS, mau pasang kapasitas berapa, dan lain-lain. Ada cukup banyak, Palapa Ring hanya backbone, bukan berarti kalau operator pakai itu terus tidak ada persaingan. Karena di luar itu masih ada banyak kemungkinan lain yang lebih besar," ucap Ririek memberikan penjelasan.

Masih soal persaingan, operator lain seperti XL Axiata sebelumnya sudah menyatakan ketertarikan untuk menggunakan backbone Palapa Ring paket timur.

Telkomsel pun tidak masalah dengan dengan hal tersebut. "Ya tidak apa-apa, ini negara bebas, mau masuk (ke wilayah timur) juga boleh. Kalau banyak persaingan bagus juga," ujar Ririek.

XL Axiata Mau Pakai Palapa Ring Timur

XL
Seorang petugas di menara BTS berupaya memperkuat jaringan XL di sepanjang tol baru untuk keperluan mudik 2017 (Sumber: XL Axiata)

Sebelumnya, operator seluler lainnya yakni XL Axiata berencana menghubungkan Indonesia Timur, salah satu caranya adalah menggunakan infrastruktur back bone Palapa Ring Timur yang diperkirakan rampung dibangun pertengahan 2019.

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, tahun ini XL memang fokus membangun jaringan di luar Pulau Jawa, salah satunya adalah wilayah Indonesia Timur.

Diapun mengungkapkan salah satu fokus XL Axiata adalah memperluas jaringan datanya. Selain membangun fiber optik milik sendiri, XL Axiata juga berencana melakukan kerja sama dengan Palapa Ring.

"Kami ingin menghubungkan nusantara dengan akses yang terjangkau. Sebelum 2019 perluasan data di Indonesia Timur itu hampir tidak ada, tetapi sekarang di Nusa Tenggara, ada 31 kabupaten dan kota yang diselimuti jaringan 4G XL. Kami mencoba menjangkau jaringan terluar dengan fiber optik," tutur Yessie.

Sebelumnya, XL Axiata telah menggunakan infrastruktur Palapa Ring Barat untuk menghubungkan Kepulauan Anambas dengan jaringan internet.

"(Palapa Ring) Barat sudah digunakan untuk menghubungkan Anambas, sudah ada jaringan data kami di sana dan itu fiber optik Palapa Ring Barat. Pada 2019 ini kami juga ada rencana untuk menghubungkan Waingapu ke Kupang dengan Palapa Ring Timur," ucap Yessie.

Bicara persiapan, XL sendiri berencana untuk memetakan daerah-daerah mana yang memerlukan layanan data dari infrastruktur Palapa Ring.

"Palapa Ring memang dibiayai pemeritah, tetapi akses kami yang terus membangun, makanya strategi XL adalah kami all out memetakan daerah-daerah mana yang perlu untuk menggunakan. Dengan demikian, investasi (mahal) terkait radio dan akses kami pertimbangkan (berdasarkan kebutuhan)," tutur dia.

(Tin/Jek)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya