Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang tahun 2017 dan 2018 lalu Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang konsisten hanya membangun jaringan 4G untuk memberikan layanan yang terluas dan terbaik bagi pelanggannya.
Telkomsel mengklaim akan terus menggeber layanan 4,9G miliknya untuk prioritas kenyamanan layanan data pelanggannya.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, 4,9G termasuk salah satu dari tiga generasi jaringan Telkomsel, mulai dari 4G, LTE Advanced alias 4,5G, dan LTE Advanced Pro atau dikenal dengan 4,9G.
Seperti disampaikan Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, pihaknya akan terus mengeksplorasi ketiga generasi jaringan tersebut, terlebih pada 4,9G untuk layanan data.
"Kami coba memaksimalkan kapabilitas yang ada di LTE Advanced dan LTE Advanced Pro guna memastikan layanan yang terbaik bagi pelanggan," kata Bob pada Jumat (3/5/2019).
LTE Advanced Pro 4,9G yang diterapkan Telkomsel, lanjut Bob, mengusung teknologi massive MIMO yang mampu memberikan kapasitas lebih besar, di mana untuk pengguna lebih banyak dan customer experience yang lebih konsisten.
"Teknologi ini juga digunakan pada gelaran Asian Games 2018 lalu dan IMF-World Bank Annual Summit di Bali. Selain itu beberapa kota besar seperti Jabotabek, Batam, Banjarmasin dan Surabaya sudah diterapkan teknologi ini," tambah Bob.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
22.000 BTS 4G
Bob mengungkap, layanan 4G LTE Telkomsel kini sudah melayani 93 persen populasi di Indonesia.
Dan di sepanjang 2019 ini, akan membangun lagi sedikitnya 22.000 BTS 4G LTE sehingga pada akhir 2019 bisa melayani 95 persen populasi.
Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2019, layanan 4G Telkomsel juga akan menemani para pelanggan yang melakukan mudik di sepanjang jalur mudik baik di jalur tol, kereta dan laut.
Untuk memberikan layanan terbaiknya tersebut, Telkomsel secara khusus telah membangun 10.000 base transceiver station (BTS) multi-band Long Term Evolution (LTE) di seluruh Indonesia untuk menghadirkan layanan yang berkualitas dengan kapasitas yang memadai.
(Jek/Isk)
Advertisement