Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan mobil otonomos saat ini tengah menarik perhatian banyak perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi di Tiongkok, yakni Didi Chuxing.
Mengutip Reuters, Selasa (6/8/2019), Didi Chuxing telah meluncurkan divisi mobil otonomos. Namun perlu dicatat, divisi ini menjadi perusahaan terpisah.
CTO di Didi Chuxing, Zhang Bo, memegang posisi CEO dari di perusahaan baru tersebut. Kendati demikian, dia masih akan menjalankan peran sebagai CTO di Didi Chuxing.
Advertisement
Baca Juga
Adapun dominasi Didi Chuxing kian menguat ketika perusahaan mengakuisisi unit operasi Uber di Tiongkok pada Agustus 2016 silam.
Uber mendapat 5,89 persen saham di dalam entitas baru ini, dengan kepentingan ekuitas yang setara dengan 17,7 persen saham di Didi Chuxing. Investor Uber di Tingkok, termasuk Baidu, mendapat 2,3 persen saham.
Meski telah diakuisisi, Uber tetap beroperasi sebagai unit terpisah dari Didi Chuxing. Namun, kedua perusahaan mengintegrasikan pengalaman manajerial dan teknologinya.
Peta Jalan Mobil Otonomos
Setelah salah satu mobil otonomos garapannya menewaskan seorang pejalan kaki di Arizona, Amerika Serikat pada 2018 lalu, Uber sedang dalam fase pemulihan. Ini menjadi kasus kematian pertama yang disebabkan oleh mobil otonomos.
Beberapa konsekuensi akibat kasus ini termasuk penghentian program pengembangan mobil otonomos selama sembilan bulan, dua investigasi dan pengkajian ulang atas upaya perusahaan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan publik di dalam mobil otonomos garapannya.
Diwartakan sebelumnya, Uber merilis peta jalan untuk pengembangan mobil otonomos yang aman. Hal ini antara lain sekaitan dengan masa depan Uber yang akan bergantung pada mobil otonomos karena perusahaan tengah mencoba beralih dari pengemudi manusia ke mobil otonomos.
Peluncuran peta jalan ini juga diharapkan akan menjadi standar industri untuk pengembangan mobil otonomos yang aman.
"Kami menyadari bahwa kepercayaan harus diperoleh," kata Noah Zych, kepala staf untuk Advanced Technologies Group Uber, pada Automated Vehicles Symposium di Orlando, sebagaimana dikutip dari Quartz, Senin (22/7/2019).
(Why/Isk)
Advertisement