Liputan6.com, Jakarta - Toyota mengumumkan akan berinvestasi di perusahaan penyedia jasa transportasi Didi Chuxing di Tiongkok.
Investasi senilai US$ 600 juta (sekitar Rp 8,4 miliar) itu akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan (joint venture). Langkah ini diharapkan akan mendorong pengembangan teknologi kendaraan terhubung dan mobil listrik.
Perusahaan patungan ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (26/7/2019), juga melibatkan kemitraan dengan Guangzhou Automobile Group, yang akan menjajaki penggabungan teknologi dan layanan antarperusahaan untuk mengerjakan manajemen armada, pemeliharaan kendaraan dan layanan penyewaan mobil.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, kemitraan ini juga memanfaatkan teknologi baterai mobil listrik terbaru garapan Toyota. Namun, Toyota dan Didi tidak menjelaskan secara gamblang apakah kolaborasi mereka termasuk perancangan dan produksi kendaraan.
Didi Chuxing menjadi makin dominan ketika mengakuisisi Uber di Tiongkok pada Agustus 2016 silam. Uber mendapat 5,89 persen saham di dalam entitas baru ini, dengan kepentingan ekuitas yang setara dengan 17,7 persen saham di Didi Chuxing. Adapun investor Uber di Tingkok, termasuk Baidu, mendapat 2,3 persen saham.
Meski telah diakuisisi, Uber tetap beroperasi sebagai unit terpisah dari Didi Chuxing. Namun, kedua perusahaan mengintegrasikan pengalaman manajerial dan teknologinya.
BMW Gandeng Tencent Buka Pusat Komputasi di Tiongkok
Diwartakan sebelumnya, BMW telah mengambil langkah serupa Toyota dan Didi Chuxing pekan lalu.
Perusahaan otomotif Jerman itu menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi Tiongkok Tencent untuk meluncurkan pusat komputasi di Tiongkok. Hal ini merupakan salah satu upaya guna mengembangkan mobil otonomos di pasar Tiongkok.
Diperkirakan pusat komputasi ini akan mulai beroperasi akhir 2019 ini dan merupakan tindak lanjut atas pembukaan fasilitas serupa di Munich, Jerman pada awal tahun ini.
Fitur yang tersedia di fasilitas ini meliputi pengolahan data yang disuplai dari Tencent, yang memungkinkan mobil untuk melaju secara semiotonomos dan kemudian secara otonomos.
"[Pusat komputasi ini] akan mendukung pengembangan dan inovasi mobil otonomos BMW di Tiongkok," tutur Jochen Goller, kepala operasi BMW di Tiongkok dalam sebuah pernyataan, sebagaimana diutip dari Reuters.
Oleh sebab itu, lanjut Jochen, "BMW dapat mengembangkan solusi mengemudi otonomos yang lebih sesuai dengan kondisi berkendara spesifik di Tiongkok".
(Why/Ysl)
Advertisement