Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja mengumumkan telah memperbarui durasi uji coba layanan premium besutannya. Kini, pengguna yang baru pertama kali mencoba Spotify Premium dapat mengaksesnya dalam jangka lebih lama, yakni tiga bulan.
Durasi ini lebih lama dua bulan dari uji coba Spotify Premium yang ada sebelumnya. Dulu, pengguna yang ingin menjajal Spotify Premium hanya mendapat akses gratis layanan tersebut selama satu bulan pertama saja.
"Musik dan podcast memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Untuk itu, kami ingin memberikan akses bagi para pengguna baru untuk menikmati seluruh fitur Spotify Premium selama tiga bulan secara gratis," tutur Chief Premium Business Officer Spotify Alex Norstrom dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (27/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Norstrom, pengguna membutuhkan waktu lebih untuk mengenal dan menikmati seluruh fitur di Spotify Premium. Karenanya, Spotify memilih memperpanjang durasi uji coba layanan berbayar ini selama tiga bulan.
Dengan pembaruan ini, penawaran gratis tiga bulan pertama ini akan berlaku seterusnya dan secara bertahap digulirkan ke seluruh dunia. Penawaran ini berlaku untuk seluruh paket Spotify Premium, seperti individual, student, hingga family.
Selain memperbarui durasi uji coba layanan berbayarnya, Spotify juga memperkenalkan paket Family dengan fitur yang ditingkatkan. Beberapa fitur yang kini tersedia untuk paket family adalah parental control.
Tidak hanya itu, playlist yang dibuat masing-masing anggota dalam paket family akan diperbarui secara berkala. Maksudnya, dalam fitur Family Mix, daftar lagu yang dibuat berdasarkan kebiasaan anggota akan dibuat lebih beragam dan disesuaikan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Ternyata Cuma Separuh Pengguna Spotify yang Pakai Akun Premium
Meski tidak langsung berpengaruh, pelanggan Spotify Premium memang dilaporkan tidak sebesar layanan gratis. Pelanggan berbayar Spotify kini mencapai 108 juta akun.
Jumlah ini meningkat 31 persen dibandingkan tahun lalu. Demikian diuraikan pihak Spotify dalam laporan keuangan kuartal kedua perusahaan.
Namun jika ditilik, meskipun mengalami peningkatan, angka ini sangatlah kecil. Kendati demikian Spotify patut berbangga, pasalnya dalam periode yang sama Apple Music 'hanya' memiliki 60 juta akun premium.
Mengutip laman Cnet, Jumat (2/8/2019), Spotify sebenarnya dipakai oleh 232 juta orang. Pelanggan tersebut minimal membuka aplikasi sebulan sekali.
Nilai saham Spotify sempat jatuh 5,7 persen menjadi USD 146,29 per lembarnya. Spotify mengalami kerugian yang lebih besar ketimbang yang diperkirakan.
Meskipun Spotify kini jadi aplikasi streaming musik yang paling besar, baik dari segi pendengar maupun pelanggan, di Amerika Serikat, Apple lebih menguasai pasar.
Apple sendiri menang berkat dominasi pengguna iPhone di negaranya.
Advertisement
Spotify Mungkinkan Pengguna Blokir dan Mute Musikus
Sebelumnya, Spotify juga telah saja menguji fitur terbarunya, yang memungkinkan pengguna bisa memblokir atau mute musikus yang mereka tidak sukai.
Dilansir Ubergizmo pada Selasa (22/1/2019), fitur yang disebut dengan istilah "Don't Play This Artist" ini baru diuji lewat aplikasi versi iOS.
Dengan pengujian tersebut, fitur ini nantinya akan memblokir musikus secara keseluruhan, bukan hanya musik-musik tertentu saja.
Jadi jika si pengguna memblokir musikus A, semua musik, album, EP, serta single-nya tidak akan muncul di daftar library lagu, chart list, playlist, hingga radio stations.
Selain blokir, pengguna dapat melakukan mute, yang masih bisa memungkinkan profil dan musik dari musikus dapat diakses.
Fitur ini, sebetulnya sudah direncanakan Spotify untuk dirilis sejak 2017. Namun, layanan streaming musik tersebut baru berencana untuk menggulirkannya awal tahun ini.
Adapun alasan pengujian fitur ini merupakan respons Spotify kepada pengguna yang mengeluh saat mereka tiba-tiba mendengar musik yang mereka tidak suka saat menyetel sebuah playlist.
(Dam/Isk)