OnePlus Kembangkan Pesaing AirPods dan Galaxy Buds

OnePlus dilaporkan mengembangkan produk serupa untuk menyaingi AirPods dan Galaxy Buds.

oleh Andina Librianty diperbarui 10 Des 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 11:00 WIB
Logo OnePlus
Logo OnePlus. Kredit: OnePlus

Liputan6.com, Jakarta - Pasar wireless earphone berkembang cepat dengan kehadiran produk dari berbagai vendor. OnePlus pun dilaporkan mengembangkan produk serupa untuk menyaingi AirPods dan Galaxy Buds.

Dilansir Phone Arena, Selasa (10/12/2019), Max J. yang kerap memberikan bocoran soal produk Samsung, mengungkapkan soal rencana OnePlus tersebut di Twitter.

Ia mengunggah twit tentang sepasang wireless earphones OnePlus, dan melaporkan bahwa pengguna akan bisa mendengarkan tanpa kabel di jalan ketika olahraga, menelepon, dan penggunaan lainnya.

Sayangnya, tak ada rincian soal spesifikasi produk tersebut. Wireless earphones OnePlus kemungkinan tidak akan menyerupai desain AiPods milik Apple atau Galaxy Buds, melainkan versi tanpa kabel dari lini Bullets Wireless.

Berapa Harganya?

OnePlus diprediksi akan menjual produknya tersebut dengan harga lebih murah daripada para rivalnya.

Jika earphone tersebut hadir tanpa active noise cancelation, maka harga jualnya diprediksi USD 99. Sementara jika dengan fitur tersebut, harganya berkisar antara USD 150 dan USD 200.

Alamat Email dan Nomor Telepon Pengguna OnePlus Terekspos

Di sisi lain, OnePlus pada bulan lalu mengakui sistem keamanannya telah ditembus oleh pihak tak berwenang. Hal ini diungkapkan salah satu staf keamanan OnePlus, Ziv C, di laman forum OnePlus.

"Kami ingin memberitahu kepada Anda, kami menemukan sejumlah informasi pengguna diakses oleh pihak yang tidak memiliki izin," kata Ziv, dikutip Tekno Liputan6.com dari lama forum OnePlus.

Ia memastikan informasi pembayaran, kata sandi, serta akun pengguna terjamin aman. Namun, ada data lainnya yang mungkin telah terekspos.

"Ada nama, nomor telepon, alamat email, dan alamat pengiriman dari pengguna tertentu yang mungkin telah terekspos," kata Ziv.

Ia pun menyebutkan, pengguna yang terdampak, kemungkinan telah menerima email yang memuat spam dan phishing sebagai akibat dari insiden ini. "Kami mengambil langkah yang cepat untuk menghentikan adanya penyusup dan pembobol keamanan," kata Ziv.

(Din/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya