IndoXXI Buka Suara Terkait Pindah Domain dan Masih Beroperasi

Banyak warganet yang menduga IndoXXI masih beroperasi dan menggunakan nama domian yang berbeda.

oleh Yuslianson diperbarui 12 Jan 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 13:00 WIB
IndoXXI
Tampilan laman utama IndoXXI saat ini. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - IndoXXI sudah secara resmi menutup layanan streaming film mereka per 1 Januari 2020.

Melalui akun media sosial dan di laman web-nya, pihak IndoXXI menuliskan pesan, "Goodbye 2019, Goodbye IndoXXI. Terima Kasih."

Bagaikan pepatah "mati satu tumbuh seribu," banyak warganet yang menduga layanan streaming ini masih beroperasi. Hanya saja, alamat domain yang digunakan berbeda.

Kabar yang marak bermunculan di internet itupun terdengar oleh pihak IndoXXI. Dituduh masih beroperasi, mereka pun memutuskan buka suara.

"Dikarenakan semakin banyak situs streaming yang mengaku bahwa IndoXXI pindah ke situs lain, maka kami tegaskan sekali lagi bahwa IndoXXI tidak berafiliasi dengan situs apapun," sebagaimana dikutip dari laman web-nya, Minggu (12/1/2020).

Tak hanya itu, pihak IndoXXI juga memberikan himbauan kepada warganet untuk segera melaporkan situs streaming sejenis ke Kemkominfo.

"Jika ada situs yang mengaku bahwa itu IndoXXI tolong bantu kami lapor melalui https://trustpositif.kominfo.go.id/ agar bisa ditutup dan tidak merugikan banyak pihak. Sekali lagi kami minta maaf atas banyak pihak yang telah dirugikan oleh kami."

 

Berantas Situs Serupa IndoXXI

IndoXXI

Berkaitan dengan hal ini, Direktur Jenderal Aptika Kominfo, Semuel Abrijani menegaskan akan bekerja sama dengan asosiasi video dan film untuk membasmi situs web pembajakan film.

"Ini seperti permainan kucing dan tikus. Tapi, bersama-sama dengan Video Coalition of Indonesia (VCI), kami akan terus mengejar mereka,” ujar Semuel.

Ia pun memperingatkan konsumen tentang risiko yang terkait dengan situs web streaming bajakan.

"Situs-situs (situs web streaming bajakan) ini berbahaya. Selain merugikan pemilik hak kekayaan intelektual (HKI), kami telah menemukan malware di beberapa situs yang diblokir,” ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan menggunakan film bajakan akan memberikan efek buruk pada negeri.

"Ketika mengajak investor menanamkan investasi di Indonesia, kita harus jaga itu dengan kecerdasan yang tinggi dan menghormati hak intelektual," ujar Johnny.

 

Populer di Asia Tenggara

Ilustrasi platform streaming bajakan

Sebagai informasi, group indoXXI yang berbasis di Indonesia mengontrol sejumlah situs web pembajakan film dan aplikasi ilegal yang diakses secara global tetapi sangat populer di seluruh Asia Tenggara.

Grup indoXXI terdaftar pada 2019 USTR Notorious Markets List pemerintah Amerika Serikat, yang mengidentifikasi situs web paling mengerikan di luar Amerika Serikat yang terlibat dan memfasilitasi pembajakan hak cipta atau pemalsuan merek dagang.

Perusahaan analisis trafik web yang berbasis di Amerika Serikat, Alexa, yang mengukur popularitas situs web, menempatkan indoXXI sebagai situs web paling populer ke 721 di dunia.

Ini juga diperingkatkan dalam 100 situs web terpopuler di Indonesia, Malaysia, Jepang, Singapura, Filipina, dan Taiwan.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya