Stok iPad Turun Drastis Gara-Gara Virus Corona

Gara-gara banyaknya orang yang bekerja dan belajar di rumah, stok iPad di Tiongkok turun drastis.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Mar 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 15:30 WIB
iPad 10,2 inci
iPad 10,2 inci resmi meluncur di pasaran 30 September 2019. (Doc: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona memaksa banyak orang Tiongkok bekerja atau belajar dari rumah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona. Namun rupanya, hal ini justru membuat keuntungan tersendiri bagi Apple.

Berdasarkan laporan di laman Nikkei Asian Review, gara-gara banyak orang bekerja dan belajar di rumah, stok iPad di Tiongkok turun drastis.

Mengutip Ubergizmo, Jumat (13/3/2020), sumber yang familiar dengan masalah ini menyebut, "Belakangan, kebutuhan meningkat lebih tinggi ketika Tiongkok membuka belajar online."

Ia melanjutkan, kekurangan stok iPad telah berlangsung sekitar empat pekan ini, terutama untuk model iPad yang lebih murah.

"Pasokan sama sekali tidak bisa memenuhi laju permintaan," katanya.

Stok Terbatas

iPad Pro 2018
iPad Pro 2018. (Doc: Apple)

Hal ini tentu tidak mengejutkan karena permintaan terhadap iPad mengalami peningkatan tajam di Tiongkok. Pasalnya, banyak orang yang beraktivitas dari rumah.

Ada juga laporan yang menunjukkan bahwa toko aplikasi menjadi lebih populer karena lebih banyak orang mencari hiburan selama mereka berada di rumah.

Sebagai catatan, permintaan untuk tablet bisa melebihi stok yang ada. Hal ini karena banyak pabrik di Tiongkok, tempat iPad diproduksi, juga telah ditutup. Artinya, Apple akan sulit memenuhi kembali stok tablet setelah terjual.

Sebelumnya, disebutkan juga bahwa penutupan pabrik bakal berdampak pada peluncuran iPhone 2 SE yang kabarnya bakal dirilis bersama dengan model iPhone 12.

Permintaan Tinggi Sejak Februari

iPad
iPad Mini (Foto: Engadget)

Permintaan tablet milik Apple, iPad baru-baru ini melonjak drastis di Tiongkok gara-gara mewabahnya virus corona. Demikian menurut laporan DigiTimes.

Padahal menurut berbagai berita yang beredar, banyak pabrik dan kantor di Tiongkok ditutup sementara atas imbauan pemerintah lantaran merebaknya virus corona.

Rupanya, sejak penutupan banyak kantor dan bisnis di Tiongkok, para pekerja diminta untuk bekerja dari rumah agar bisnis tak benar-bener berhenti.

Nah, untuk bekerja di rumah, masyarakat Tiongkok memerlukan perangkat yang mendukung, makanya permintaan akan tablet seperti iPad langsung naik dengan cepat.

Mengutip laman Ubergizmo, Rabu (26/2/2020), iPad menjadi perangkat yang dianggap paling ideal bagi pekerja maupun siswa untuk tetap produktif meski sedang berada di rumah.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya