Liputan6.com, Jakarta China akan segera meresmikan jembatan tertinggi di dunia pada Juni 2025. Terletak di Provinsi Guizhou, Huajiang Grand Canyon Bridge akan menjulang setinggi 625 meter dari permukaan sungai Beipan.
Baca Juga
Advertisement
Jembatan ini memiliki panjang 2.890 meter dan membentang selebar 1.420 meter, melintasi ngarai sempit yang sangat dalam. Karena bentuk dan letaknya, jembatan ini dijuluki "earth crack" atau "celah bumi."
Pembangunan dimulai pada 18 Januari 2022 dan direncanakan rampung pada 30 Juni 2025. Pemerintah setempat berharap kehadiran jembatan megastruktural ini akan mendorong sektor pariwisata dengan membuka akses ke wilayah-wilayah terpencil di Guizhou.
Jembatan ini bukan hanya lambang kemajuan teknik sipil, tapi juga menjadi daya tarik baru yang memikat dunia. Prestasi ini menjadi rekor ketiga kalinya Guizhou memegang gelar jembatan tertinggi dunia—setelah Beipanjiang Guanxing Bridge tahun 2003 dan Beipanjiang Duge Bridge tahun 2016.
Dengan topografi pegunungan yang ekstrem, Guizhou memang menjadi pusat lahirnya proyek jembatan ekstrem kelas dunia. Berikut ulasan lengkapnya dilansir Liputan6.com dari Mothership dan Odditycentral, Minggu (20/4/2025).
Dari 1 Jam Jadi 1 Menit: Transformasi Akses Transportasi
Lebih dari sekadar pencapaian arsitektur, jembatan ini dibangun untuk tujuan praktis yang sangat penting. Sebelumnya, untuk menyeberangi ngarai Huajiang, warga harus menempuh jalan berliku selama satu jam. Namun, dengan hadirnya jembatan ini, waktu tempuh akan dipangkas drastis menjadi sekitar satu menit saja!
Ini akan memberikan dampak besar bagi mobilitas masyarakat, mempercepat logistik, dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Pemerintah berharap masyarakat serta dunia usaha di Guizhou akan menjadi pihak pertama yang merasakan manfaat langsung dari proyek raksasa ini.
Advertisement
Perbedaan 'Jembatan Tertinggi' vs 'Jembatan Tertinggi dari Permukaan'
Gelar 'jembatan tertinggi' secara teknis merujuk pada jarak vertikal dari bagian tertinggi jembatan ke titik terendah yang terlihat dari tanah atau air. Berdasarkan definisi ini, Huajiang Grand Canyon Bridge akan mengalahkan Millau Viaduct di Prancis, yang sebelumnya memegang rekor dengan tinggi 343 meter.
Namun, jika berbicara tentang 'jembatan tertinggi dari permukaan air' (atau yang dibangun paling tinggi di atas sungai atau jurang), Beipanjiang Bridge Duge—juga di Guizhou—masih menyandang gelar tersebut dengan ketinggian 565 meter dari permukaan air rata-rata.
Guizhou: Surga Jembatan di Pegunungan China
Provinsi Guizhou memang dikenal dengan lanskapnya yang bergunung-gunung ekstrem, sehingga infrastruktur jembatan menjadi kebutuhan penting.
Sejak akhir tahun 1970-an, wilayah ini telah membangun hampir 30.000 jembatan, menjadikannya sebagai rumah bagi hampir setengah dari 100 jembatan tertinggi di dunia. Keunikan topografinya menjadikan Guizhou laboratorium hidup bagi teknologi konstruksi jembatan ekstrem.
Dengan tambahan Huajiang Grand Canyon Bridge, Guizhou sekali lagi menegaskan diri sebagai ibu kota jembatan dunia, menyatukan tantangan alam dan keajaiban teknik manusia dalam satu bentangan spektakuler.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Jembatan: Jadi Destinasi Wisata Adrenalin
Tidak berhenti sebagai penghubung transportasi, jembatan ini juga diproyeksikan sebagai objek wisata ekstrem kelas dunia. Salah satu menara jembatan akan dilengkapi lift kaca transparan, menghadirkan pemandangan spektakuler dari ketinggian.
Di atasnya, akan ada Stargazing Bar & Cafe, serta lantai kaca di bagian bawah jembatan yang membuat pengunjung merasa seperti melayang ratusan meter di udara.
Dan yang paling menegangkan, lokasi ini akan menjadi rumah bagi bungee jumping tertinggi di dunia. Pecinta adrenalin dari seluruh dunia dipastikan akan datang untuk mencoba sensasi melompat dari langit. Dengan semua daya tarik ini, Jembatan Huajiang bukan hanya menjadi simbol kekuatan infrastruktur China, tapi juga ikon pariwisata masa depan.
