Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan WHO meningkatkan status Virus Corona (Covid-19) menjadi pandemi global, pasti banyak orang ingin mengetahui informasi terkini penyebarannya di dunia.
Karena itu, sejumlah organisasi membuat situs web peta real-time yang menunjukkan informasi tentang penyebaran Virus Corona di berbagai negara.
Memanfaatkan momen banyak pengguna internet awam yang ingin mengetahui informasi tersebut, hacker telah menemukan cara untuk menyuntikkan malware ke komputer korban.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir The Next Web, Kamis (12/3/2020), peneliti keamanan di Reason Labs, Shai Alfasi, mendapati peretas mulai pakai peta real-time ini untuk mencuri informasi pengguna.
"Berbagai informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan info lain yang tersimpan di browser berpotensi dicuri oleh hacker," jelasnya.
Untuk lebih jelasnya, situs buatan hacker ini bertindak sebagai tiruan peta real-time yang melacak penyebaran Virus Corona, tetapi dengan URL dan beberapa detail yang berbeda dari sumber aslinya.
Baru Infeksi Perangkat Windows
Saat ini, malware yang disuntikkan ke dalam peta palsu penyebaran Virus Corona tersebut baru menginfeksi perangkat PC/laptop berbasis Windows.
Namun Alfasi mengatakan, peretas yang membuat malware sedang bersiap untuk merilis pembaruan yang kemungkinan dapat mempengaruhi sistem operasi lainnya.
Ia juga mencatat, metode ini menggunakan software berbahaya bernama AZORult yang ditemukan pertama kali pada 2016.
Software ini dibuat untuk mencuri data dari komputer korban, dan menginfeksinya dengan malware.
Varian baru AZORult memiliki kemampuan untuk menginstal akun admin rahasia ke dalam komputer untuk melakukan serangan jarak jauh.
Advertisement
Domain Palsu Terkait Virus Corona
Awal bulan ini, peneliti dari perusahaan keamanan Check Point mencatat ada lebih dari 50 persen domain yang terkait dengan Virus Corona dirancang dan dibuat untuk menginstal malware di sistem.
Meskipun penting untuk mendapatkan informasi tentang Covid-19, ada baiknya kamu menggunakan dasbor yang sudah diverifikasi untuk mengawasi penyebaran wabah ini agar tidak diretas oleh penjahat siber.
(Ysl/Why)