Liputan6.com, Jakarta - Microsoft memberhentikan puluhan jurnalis dan pekerja di bidang editorial dalam organisasi Microsoft News dan MSN.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan bagian dari langkah besar Microsoft untuk mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam memilih berita dan konten yang disajikan di MSN.com, browser Edge, dan di berbagai aplikasi Microsoft News perusahaan.
Mengutip laman The Verge, Jumat (31/5/2020), jurnalis yang paling terpengaruh adalah bagian dari divisi SANE (Search, Ads, News, Edge) dan editor kontrak untuk membantu memilih berita.
Advertisement
Baca Juga
"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi bisnis kami secara teratur," kata juru bicara Microsoft dalam sebuah pernyataan.
Ia melanjutkan langkah ini dapat menigkatkan investasi di beberapa tempat dan penempatan kembali di tempat lain.
Microsoft menegaskan bahwa PHK tidak terkait langsung dengan pandemi virus corona, di mana bisnis media di seluruh dunia terpukul karena pendapatan iklan yang merosot di TV, surat kabar, online, dan masih banyak lagi.
Bisnis Berita Microsoft
Microsoft berkecimpung dalam bisnis berita selama lebih dari 25 tahun, setelah meluncurkan MSN sejak 1995.
Pada peluncuran Microsoft News hampir dua tahun lalu, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka memiliki lebih dari 800 editor yang bekerja dari 50 lokasi di seluruh dunia.
Microsoft secara bertahap telah bergerak ke arah kecerdasan buatan untuk Microsoft News dalam beberapa bulan terakhir, dan telah mendorong penerbit dan jurnalis untuk memanfaatkan kecerdasan buatan juga.
Advertisement
Tugas Kecerdasan Buatan
Microsoft telah menggunakan kecerdasan buatan untuk memindai konten dan kemudian memproses serta memfilternya dan bahkan menyarankan foto untuk dipasangkan dengan editor manusia.
Microsoft telah menggunakan editor manusia untuk membuat berita utama dari berbagai sumber untuk ditampilkan di Microsoft News, MSN, dan Microsoft Edge.
(Isk/Why)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement