Strategi Smartfren Layani Kebutuhan Internet di Kondisi New Normal

Pada kondisi new normal, pengaturan Smartfren terhadap jaringan akan berubah. Seperti apa strateginya?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Jun 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 12:30 WIB
Dukung Industri Kreatif, Smartfren Luncurkan Aplikasi SmartMusic
Model menggunakan aplikasi SmartMusic saat peluncuran di Sarinah, Jakarta, Minggu (10/2). Pelanggan dapat menikmati streaming musik sepuasnya tanpa harus melakukan pembajakan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah PSBB disejumlah daerah di Indonesia dilonggarkan melalui adanya masa transisi menuju kondisi new normal, operator seluler Smartfren bersiap untuk menyesuaikan jaringan dan layanan datanya.

Diungkapkan oleh VP Technology Relations & Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, sebagai penyedia layanan, cara kerja Smartfren mirip dengan penyedia transportasi.

Artinya, ada persiapan yang dilakukan saat PSBB diterapkan maupun ketika memasuki masa transisi hingga new normal.

"Persiapannya, dulu karena PSBB semua orang terkonsentrasi di permukiman, jaringan dinamis kami siapkan untuk melayani semua pengguna yang ada di area perumahan. Kami kurangi (kapasitas bandwidth) misalnya di Jakarta, karena memang penggunaannya sedikit sekali," tutur Munir dalam acara briefing jaringan Smartfren yang digelar livestreaming, Rabu (17/6/2020).

Namun menurut Munir, pada kondisi new normal, pengaturan Smartfren terhadap jaringan tentu akan berubah.


Saat Kondisi New Normal Diberlakukan

Smartfren
VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

"Pada kondisi new normal, orang mulai bergerak dari rumah ke mall atau ke kantor. Jadi, secara dinamis akan mengubah ulang traffic route-nya. Semuanya jadi diseimbangkan antara (kapasitas) di kantor maupun di rumah," tuturnya, memberikan penjelasan.

Dalam hal ini, Smartfren terus menyesuaikan dengan kondisi di masyarakat.

"Karena Smartfren itu jaringannya wireless, semua jadi tergantung penggunanya. Misalnya pengguna banyak di terminal atau stasiun, network akan disesuikan untuk terminal atau stasiun. Kalau nggak gitu, Smartfren yang susah," katanya.


Evaluasi Terus Menerus

Smartfren
VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Tak hanya itu, Smartfren juga terus melakukan evaluasi dan pengaturan dan menyusun ulang rute trafiknya sehingga layanan bisa berjalan dengan baik.

"Intinya kami terus pantau mana yang berubah signifikan, akan kita sesuaikan. Dan ini tidak hanya di Jakarta, tetapi jaringan nasional Smartfren. Pokoknya kami pantau terus," ujar Munir.

(Tin/Isk)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya