Liputan6.com, Jakarta - Huawei Mate 40 dilaporkan akan segera meluncur. Informasi tentang smartphone tersebut juga sudah banyak beredar di ranah internet.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari GSM Arena, Selasa (8/9/2020), berdasarkan laporan baru, Huawei mengurangi pesanan komponen Mate 40 sebesar 30 persen. Hal ini dilakukan karena diperkirakan akan ada penurunan ketertarikan konsumen dan pengapalan unit.
Sejauh ini, penyebab pengurangan pesanan tersebut belum diketahui. Namun diduga karena masalah dengan pemerintah Amerika Serikat (AS)
Huawei biasanya mengumumkan chipset Kirin terbaru di IFA 2020, tapi untuk tahun ini tidak ada. Namun, Huawei melalui online keynote menyampaikan pernyataan bahwa perusahan tidak akan mundur dan akan tetap berinvestasi di bisnis ponselnya di Eropa.
Chipset Kirin
CEO of the Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, pada bulan lalu mengatakan seri Mate 40 akan menggunakan chipset dari HiSilicon. Namun, tidak mengatakan apa yang terjadi setelahnya.
Menurut laporan, AS mencoba memblokir TSMC memproduksi chipset tersebut. Pihak Qualcomm juga menyatakan keprihatiannya mengenai masalah tersebut.
Pengurangan pesanan komponen ini pun diperkirakan akan memengaruhi target penjualan smartphone Huawei pada kuartal IV 2020.
Advertisement
TomTom Rilis Aplikasi Navigasi di Huawei AppGallery
Lebih lanjut, salah satu aplikasi penting yang tidak ada pada smartphone baru Huawei disebabkan pemblokiran oleh pemerintah AS adalah Google Maps. Kini, perusahaan akhirnya mendapatkan aplikasi alternatif melalui kerja sama dengan TomTom.
TomTom telah merilis aplikasi navigasinya di toko aplikasi Huawei AppGalery.
Layanan navigasi tersebut bisa diakses gratis selama 30 hari. Namun setelahnya, pengguna harus membayar 1,99 euro per bulan, atau 12,99 euro per tahun jika ingin melanjutkan penggunaan.
Laporan soal rencana kehadiran aplikasi TomTom ini sudah beredar sejak awal 2020.
(Din/Why)